JAKARTA. Kondisi pasar modal yang cenderung melemah, mendorong pengurus dana pensiun (dapen) memperbanyak dana investasi di deposito. Mereka tidak ingin mengulang kasus tahun lalu, hasil investasi malah merugikan, karena pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambat, hanya sekitar 3% dalam setahun. Seperti di Dapen Chevron Pasific Indonesia (CPI), memilih memaksimalkan hasil dari investasi di term deposit. Memang, investasi di produk ini juga hanya memberikan keuntungan tipis, soalnya suku bunga acuan lebih rendah dari tahun lalu, hanya 5,75% per bulan lalu. Namun, Nelson Pardede, Direktur Keuangan Dapen CPI mengaku, hanya menargetkan perolehan return of investment (ROI) sekitar 7% pada tahun ini, dengan mengandalkan deposito. "Tahun lalu, hasil investasi sempat minus Rp 200 miliar karena lebih banyak menyimpan dana di pasar modal," kata Nelson, pekan lalu.
Pasar modal labil, dapen investasi di deposito
JAKARTA. Kondisi pasar modal yang cenderung melemah, mendorong pengurus dana pensiun (dapen) memperbanyak dana investasi di deposito. Mereka tidak ingin mengulang kasus tahun lalu, hasil investasi malah merugikan, karena pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambat, hanya sekitar 3% dalam setahun. Seperti di Dapen Chevron Pasific Indonesia (CPI), memilih memaksimalkan hasil dari investasi di term deposit. Memang, investasi di produk ini juga hanya memberikan keuntungan tipis, soalnya suku bunga acuan lebih rendah dari tahun lalu, hanya 5,75% per bulan lalu. Namun, Nelson Pardede, Direktur Keuangan Dapen CPI mengaku, hanya menargetkan perolehan return of investment (ROI) sekitar 7% pada tahun ini, dengan mengandalkan deposito. "Tahun lalu, hasil investasi sempat minus Rp 200 miliar karena lebih banyak menyimpan dana di pasar modal," kata Nelson, pekan lalu.