Pasar modal positif mendorong pamor unitlink



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk unitlink menyemarakkan pasar asuransi jiwa dalam beberapa tahun belakang. Di tahun ini, pamor produk asuransi berbalut investasi ini pun diyakini bakal makin merekah. 

Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyebut produk unitlink terus meningkat terdorong tren pasar modal yang bergerak positif di tahun ini. Ditambah pemahaman masyarakat terhadap unitlink yang terus meningkat. Masyarakat juga tak lagi emosional membeli produk ini.

Hendrisman menyebut, pembeli unitlink yang dulunya sensitif pada kondisi pasar modal kini sudah berubah. Dulu ketika pasar modal lesu, penjualan unitlink ikut seret. Bahkan penebusan polis meningkat. "Jadi kini masyarakat sadar kalau asuransi jiwa itu untuk keperluan jangka panjang," kata dia. 


PT Capital Life Indonesia pun akan menggenjot meneruskan penetrasi di pasar unitlink. Direktur Utama Capital Life Antony Japari menyebut, pihaknya akan meluncurkan produk baru untuk menggaet segmen nasabah lebih luas.

Termasuk kalangan menengah lewat produk unitlink regular premi. Antony memperkirakan, kontribusi premi dari unitlink akan meningkat dari 50% menjadi 60% dari total premi.

Meski menyiapkan produk premi berkala, kontribusi dari unitlink berpremi tunggal masih jadi motor utama. "Karena manfaat dari premi berkala bagi bisnis asuransi biasanya baru terasa di tahun kedua," kata Antony.

Namun kehadiran unitlink premi berkala membantu meningkatkan premi. Tahun ini, Capital Life menargetkan premi tumbuh 30% menjadi Rp 7,28 triliun.

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) justru masih betah bermain di segmen asuransi tradisional. Direktur BCA Life Honggo Djojo optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan premi 30% di tahun ini.

Untuk mencapainya, BCA Life mengandalkan produk asuransi tradisional. Pasar produk asuransi jiwa tradisional masih cukup besar.

Meski unitlink kian populer, namun ada segmen setia memprioritaskan kebutuhan proteksi. Untuk menggenjot produk tradisional di tahun ini, BCA Life pun mengandalkan jalur pemasaran telemarketing dan bancassurance.

PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) juga mengandalkan produk tradisional dalam berbisnis. Mulai dari proteksi sampai endowment. Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono menilai kebutuhan produk tradisional masih cukup besar mengingat pemanfaatan asuransi masyarakat pun masih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati