Pasar modal tak kurangi porsi kredit infrastruktur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat pada Oktober 2017 pembiayaan melalui pasar modal mengalami kenaikan mencapai 45,5% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut dirasa tidak akan mempengaruhi penyaluran kredit khususnya untuk sektor infrastruktur.

 Pasalnya ada beberapa BUMN bergerak di infrastruktur yang memperoleh pembiayaan melalui skema pasar modal. Menanggapi hal tersebut, Senior Executive Vice President Corporate Banking PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri), Alexandra Askandar mengatakan, kebutuhan dana untuk infrastruktur sangat besar, jadi opsi pembiayaan lain tentu dibutuhkan. “Kebutuhan infrastruktur besar sekali, jadi kenaikan pembiayaan pasar modal memang dibutuhkan untuk mendukung hal tersebut dan tidak akan mengurangi porsi kredit perbankan untuk infrastruktur,” ujar Alexandra kepada Kontan.co.id, Senin (18/12). Adapun berdasarkan pemberitaan sebelumnya, khusus untuk tahun 2017 ini Bank Mandiri sudah memiliki pipeline kredit mencapai Rp 40 triliun khusus untuk kredit infrastruktur. Lebih dari 40% dari total penyaluran kredit Mandiri akan difokuskan untuk masuk ke pembiayaan infrastruktur. Sebagai informasi, hingga Oktober 2017, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit hingga Rp 594,41 triliun, tumbuh 5,97% secara tahunan dari Oktober 2016 sebesar Rp 560,91 triliun.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina