Pasar mulai kondusif, AUM industri reksadana diramal membaik pada Februari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan yang terjadi di pasar modal, rupanya dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana masih berhasil catatkan kenaikan tipis 0,01% atau Rp 70 miliar sepanjang Januari 2021

Dengan kenaikan tersebut, total dana kelolaan industri reksadana hingga akhir bulan lalu menjadi sebesar Rp 553,47 triliun. Adapun, pada akhir Desember 2020, jumlahnya sebesar Rp 553,40 triliun.

Tercatat, reksadana berbasis saham mencatatkan penurunan jumlah AUM pada Januari. AUM reksadana saham tercatat terkoreksi 3,12% menjadi Rp 122,08 triliun. Sedangkan reksadana campuran juga turun menjadi Rp 25,68 triliun atau terkoreksi 2,24%.


Baca Juga: Ada switching dan investor baru, AUM reksadana pasar uang tertinggi sepanjang sejarah

Lalu, untuk AUM reksadana pendapatan tetap juga mengalami penurunan sebesar 0,43% menjadi Rp 126,07 triliun.  

Sementara reksadana pasar uang berhasil menjadi reksadana dengan pertumbuhan AUM paling pesat sepanjang Januari. Tercatat, dana kelolaannya naik dari Rp 92,55 triliun menjadi Rp 100,38 triliun atau naik 8,46%.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengatakan, turunnya dana kelolaan reksadana saham tidak terlepas dari aksi profit taking para investor. Ia bilang, dengan kenaikan IHSG yang terlalu signifikan saat terjadi V shape, investor pun melakukan redemption sehingga menurunkan total dana kelola reksadana

“Januari kan pandemi Covid-19 masih belum mereda, dan ketidakjelasan stimulus AS membuat investor wait and see sehingga menjauhi saham dan pendapatan tetap. Alhasil investor mengalihkan dananya ke reksadana pasar uang, sehingga AUM-nya pun tumbuh pesat,” kata Reza ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (8/2).

Baca Juga: Naik Rp 70 miliar, AUM industri reksadana sentuh Rp 553,47 triliun pada Januari

Kendati secara industri, AUM saham mengalami penurunan, Reza bilang hal tersebut justru tidak terjadi di HPAM. Menurutnya, investor HPAM lebih melihat potensi percepatan pemulihan ekonomi di semester II-2021. Alhasil, investor menilai harga-harga saham di Januari 2021 masih terbilang cukup murah dan melakukan subscription.

Memasuki Februari, Reza optimistis keadaan akan segera membaik untuk industri reksadana. “Pada Februari, semoga soal stimulus fiskal AS segera menemui titik terang, serta distribusi vaksin Covid-19 mampu sesuai dengan timeline,” pungkas Reza.

HPAM pun menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) menjadi Rp 7,5 triliun pada akhir tahun ini. Dana kelolaan HPAM sendiri pada akhir 2020 mencapai Rp 5,19 triliun.

Selanjutnya: IHSG kembali berkinerja moncer, reksadana saham jadi jawara dalam sepekan kemarin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi