KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kayu dan mebel, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berharap pulihnya pasar furnitur akan mendorong penjualan WOOD di tahun ini.
Investor Relation Integra Indocabinet Fajar Andika mengatakan, WOOD berharap penjualan
building component dan juga
furniture bisa lebih tinggi dari tahun 2023 dikarenakan katalis utama yaitu meningkatnya perekonomian di Amerika Serikat (AS) yang akan mendorong penjualan WOOD. Ia menjelaskan, pasar Amerika masih menjadi target pasar terbesar WOOD. Dengan masih diberlakukannya
anti dumping tarif AS dan Tiongkok, WOOD masih melihat peluang besar untuk bisa mengisi permintaan AS akan produk
furniture dan
building component. "Perlu di ingat, AS merupakan importir terbesar untuk
furniture dan
building component, di mana impor per tahun AS untuk produk ini mencapai lebih dari US$ 36 miliar," kata Fajar kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pelayaran Kurnia (KLAS) Siapkan Capex Rp 184,18 Miliar di 2024, Ini Penggunaannya Fajar menuturkan, WOOD tetap optimis bahwa peluang ekspor masih sangat terbuka terutama pasar AS, di mana permintaan produk
building component dan
furniture diharapkan akan meningkat di tahun 2024 seiring dengan penurunan tingkat suku bunga kredit perumahan AS dalam beberapa bulan terakhir dan saat ini sudah turun ke 6,7%. Terlebih lagi, kata dia, AS merupakan importir
furniture dan
building component terbesar di dunia, sehingga WOOD melihat pasar AS masih sangat menjanjikan. Ditambah lagi dengan penetapan
anti dumping dan
anti subsidy duty oleh AS terhadap impor dari China, sehingga hal ini tentunya merupakan peluang bagi WOOD untuk memperluas pangsa pasarnya di pasar AS. "Selain AS, kami selalu melebarkan jaringan pemasaran kami ke Eropa, Asia, dan negara lainnya seperti UAE," ujar Fajar. Ia menerangkan, di pasar domestik WOOD berupaya dan berharap pasar lokal bisa bertumbuh seiring dengan penambahan beberapa produk-produk baru dan meningkatnya permintaan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan WOOD adalah dengan mengikuti beberapa tender untuk pengadaan
furniture bagi proyek-proyek pemerintahan dan proyek pengadaan
furniture Ibu Kota Nusantara. Ia menambahkan, menjelang pergantian tahun 2023 lalu, terdapat tren peningkatan penjualan
furniture di AS. Hal ini didorong momentum perayaan Natal dan adanya berbagai diskon yang ditawarkan oleh para
vendor seperti Black Friday dan Cyber Monday, Pre-Holiday Sales, Clearance Sales, Promosi dan Kupon serta Bundle Deals.
Baca Juga: Tahun Ini, Wintermar Offshore Marine (WINS) Alokasikan Capex Hingga US$ 20 Juta Hingga kuartal III-2023, kinerja keuangan Integra Indocabinet masih lesu. Penjualan bersih WOOD menyusut 56,04%
year on year (YoY) menjadi Rp 1,71 triliun. Penurunan terbesar terjadi pada penjualan
building component yakni 62,74% YoY menjadi Rp 898,43 miliar. Bersamaan dengan itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk WOOD juga terjun 80,33% YoY menjadi Rp 59,14 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi