KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Apple Inc memperingatkan penjualan pada kuartal ini tidak akan sesuai dengan harapan Wall Street.
ChietfExecutive Apple Inc Tim Cook menyalahkan pelemahan di berbagai pasar negara berkembang dan tinggi biaya valuta asing. Perkiraan ini menggiring penurunan saham sebanyak 7%, mengambil sekitar US$ 70 miliar dari nilai pasar Apple dan memaksa nilai itu di bawah US$ 1 triliun. Perkiraan ini juga dapat memperdalam kekhawatiran perusahaan teknologi yang melihat aksi jual setelah gagal oleh Amazon.com Inc dan Google induk Alphabet Inc. Apple mengatakan mereka mengharapkan dapat membukukan pendapatan antara US$ 89 miliar-US$ 93 miliar hingga Desember 2018. Menurut data IBES dari Refinitiv, Apple menetapkan titik tengah pendapatan sebesar US$ 91 miliar, di bawah ekspektasi Wall Street sebesar US $ 93 miliar.
"Melihat beberapa kelemahan makroekonomi di beberapa pasar negara berkembang termasuk Brasil, India, Rusia dan Turki. Penjualan akan datar pada kuartal keempat terutama di India. Kami ingin melihat pertumbuhan yang lebih besar," kata Cook seperti yang diberitakan
Reuters, Jumat (2/11). Jajaran eksekutif mengungkapkan mereka akan berhenti memberikan jumlah penjualan iPhones, iPads, dan komputer Mac, yang menyebabkan penurunan haga saham lebih lanjut. Ini disebabkan jumlah satuan penjualan iPhone telah lama menjadi kunci indikator kesuksesan tiap kuartal. Eksekutif Apple mengatakan penjualan unit menjadi kurang relevan karena pelanggan membeli produk paket yang mencakup layanan berlangganan seperti Apple Music. Apple mengatakan akan mulai memberikan data biaya penjualan untuk bisnis layanannya. Metrik penting untuk bisnis berlangganan. Tetapi para investor bereaksi negatif. “Perusahaan biasanya berhenti melaporkan metrik ketika metrik akan berubah. Ini bukan tampilan yang bagus untuk Apple, ”kata analis Walter Piecyk dari BTIG Research. Hingga September 2018, Apple menghasilkan pendapatan sebesar US$ 62,9 miliar dan pendapatan per saham sebesar US$ 2,91 per saham. Hal ini mengalahkan ekspektasi pendapatan US$ 61,5 miliar dan pendapatan per saham US$ 2,79. Apple telah menjual 46,9 juta iPhone. Menurun FactSet nilai ini dibawah ekpektasi analis sebesar 47,5 juta iPhone. Tetapi harga jual rata-rata iPhone sebesar US$ 793, jauh di atas perkiraan analis US$ 750,78. "Kekhawatiran kami adalah harus ada batasan untuk kekuatan harga Apple. Group ini hampir membanderol hampir US$ 800 per telepon. Meskipun itu membantu menaikan pendapatan tetapi volume penjualan tetap rendah," jelas George Salmon, seorang analis di Hargreaves Lansdown. Dalam wawancara dengan
Reuters, Cook mengatakan peringatannya pada penjualan musim libur seiring dengan rencana karena peluncuran Apple yang lebih untuk produk iPhone top-endnya, XS dan XS Max. Cook juga mengatakan nilai tukar mata uang asing akan memiliki dampak negatif sebesar US$ 2 miliar pada penjualan Apple. Analis Elazar Advisors, Chaim Siegel, mengatakan bahwa masalah perdagangan Cina dapat mempersulit Apple untuk mendapatkan pasokan yang dibutuhkannya. "Sementara untuk pasar berkembang melambat, itu juga penularan dari China. Kedua masalah perang perdagangan menjadi kenyataan, ”katanya. Tapi Cook menekankan bahwa Apple senang dengan kinerjanya di China, di mana pendapatan tumbuh 16% menjadi US$ 11,4 miliar saat ini. Bahkan sudah lima kuartal berturut-turut, pertumbuhan dua digit di wilayah tersebut.
Perkiraan hati-hati Apple dapat mempercepat kekhawatiran investor yang pada gilirannya menghapus kenaikan pasar saham untuk sebagian besar tahun ini. Pada penutupan pasar pada hari Kamis, saham Apple telah naik lebih dari 25% untuk tahun ini. Kinerja ini didukung oleh pembelian oleh Warren Buffett dan program pembelian kembali saham US$ 100 miliar. Apple mengatakan pendapatan dari layanan, yang meliputi iCloud, App Store dan Apple Music, mencapai US$ 10 miliar, sejalan dengan perkiraan analis. Investor Apple semakin fokus pada pertumbuhan dalam bisnis layanan perusahaan karena pasar konsumen menjadi jenuh dengan
smartphone. Apple memperkirakan tingkat pajak 16,5% untuk kuartal Desember, di atas ekspektasi analis 15,9%, menurut data IBES dari Refinitiv.
Editor: Herlina Kartika Dewi