Pasar obligasi akhir pekan ditutup koreksi



JAKARTA. Pasar surat utang domestik cenderung tertekan pada perdagangan Jumat (22/7).

Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Jumat (22/7), indeks komposit obligasi dalam negeri yakni Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menyusut 0,13% dibandingkan hari sebelumnya ke level 211,23.

Koreksi terjadi pada rata-rata harga obligasi yaitu INDOBeX Composite Clean Price yang turun 0,16% ke level 115,59.

Sebaliknya, rata-rata imbal hasil obligasi yakni INDOBeX Composite Effective Yield menggemuk dari semula 7,33% menjadi 7,35%.

Ketika harga obligasi naik, yieldnya bakal mengecil. Sebaliknya, jika harga obligasi merosot, yieldnya akan melambung.

Pasar obligasi pemerintah juga cenderung bearish. Lihat saja indeks total return obligasi negara yakni INDOBeX Government Total Return yang terpeleset 0,15% dibandingkan hari sebelumnya ke level 209,16.

Sementara indeks total return obligasi korporasi yaitu INDOBeX Corporate Total Return terangkat 0,02% menjadi 216,8.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menuturkan, harga SUN memang merosot jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting) yang bakal dihelat 26 Juli 2016 - 27 Juli 2016 waktu setempat.

"Investor global akan mencermati kebijakan moneter yang bakal diambil oleh bank sentral tersebut setelah beberapa indikator ekonomi Amerika di bulan Juni 2016 menunjukkan perbaikan," jelasnya.

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed memang berencana menaikkan suku bunga acuan setidaknya satu kali pada tahun 2016. Saat ini, suku bunga acuan The Fed berkisar 0,25% - 0,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto