Pasar obligasi bergerak positif selama masa Pemilu 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pemilihan umum (pemilu) terlaksana, analis memproyeksikan pasar obligasi akan bergerak positif dengan harga Surat Utang Negara yang bergerak naik serta level credit default swap (CDS) yang menjadi indikator tingkat persepsi risiko investasi di Indonesia berpotensi bergerak turun.

Pada Rabu (17/4), pelaksanaan pemilu berjalan lancar dan aman. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Nicodimus Anggi Kristiantoro mengamati Pemilu kemarin yang berjalan kondusif membuat pasar obligasi bergerak menguat.

Hal ini tercermin dari kenaikan mayoritas harga obligasi negara pada sesi siang, Kamis (17/4) sehingga mendorong penurunan yield serta kenaikan indeks return obligasi.


Yield SUN tercatat cenderung turun. Kamis (18/4), yield SUN acuan 10 tahun di level 7,56%. Seminggu sebelumnya yield SUN 10 tahun masih di 7,65%.

Meredanya ketidakpastian pasar berkat kelancaran pelaksanaan Pemilu, Nico mengamati rilis indikator ekonomi domestik juga bergerak membaik, diantaranya rupiah bergerak stabil. "Hal ini bisa menopang optimisme investor untuk semakin aktif berinvestasi di pasar obligasi," kata Nico, Kamis (17/4).

Senada, I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan tingkat CDS Indonesia ke depan akan semakin menurun. Bahkan, Made mengamati pergerakan tingkat CDS sudah menurun jelang Pemilu.

CDS Indonesia tenor 10 tahun sempat mencapai 157,85 pada Rabu (17/4). Level tersebut merupakan level terendah selama setahun terakhir. Akhir pekan lalu (19/4), CDS kembali naik ke level 160,73.

"Tekanan dari sentimen eksternal yang mereda setelah The Fed tidak menaikkan suku bunga acuannya sudah membuat CDS bergerak turun jelang Pemilu," kata Made, Kamis (17/4).

Potensi CDS Indonesia bergerak turun semakin besar ke depan didukung dengan data neraca perdagangan yang mulai catatkan surplus di Februari dan Maret.

Dari mayoritas survey perhitungan cepat hasil pemilu menyatakan petahana berhasil memenangkan pemilu. Menurut Made, menangnya petahana juga berdampak positif bagi pasar obligasi karena kebijakan pemerintah diproyeksikan akan tetap sama seperti di tahun ini.

"Pelaku pasar diproyeksikan tidak akan terlalu kaget dalam mengikuti kebijakan pemerintah yang baru, kemungkinan pemerintah juga masih akan memanfaatkan surat utang," kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto