Pasar Obligasi Global Diramal Akan Makin Menurun, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penurunan pasar obligasi pemerintah global semakin tajam pada Rabu (4/10) dengan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dengan tenor 10 tahun mencapai level tertinggi di atas 4,88% dalam 16 tahun terakhir.

Dilansir dari Reuters, hal ini disebabkan oleh investor yang bertaruh bahwa tingkat suku bunga yang tinggi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan meredam minat terhadap aset-aset yang lebih berisiko.

Kendati demikian, imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 30 tahun naik di atas 5% untuk pertama kalinya sejak Agustus tahun 2007 silam.


Kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi kemudian membebani harga minyak mentah dan emas, di mana pasar saham di Eropa turun tipis di hari ketiga secara beruntun karena saham-saham peritel turun akibat penurunan belanja konsumen.

Baca Juga: Seram, Kutu Busuk di Paris Ditemukan di Bangku Kereta dan Bioskop

Direktur Pelaksana Pendapatan Tetap Global di Action Economics San Fransisco Kim Rupert mengatakan bahwa reli obligasi yang harganya bergerak berlawanan dengan imbal hasil kemungkinan hanya akan berlangsung sementara waktu.

Rupert juga menyebutkan bahwa aksi jual sudah terjadi dengan sangat dramatis, cepat, dan besar.

Selain itu, Rupert juga merujuk pada Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang menunjukkan penggajian swasta AS pada bulan September mencatatkan laju kenaikan terkecil sejak Januari 2021.

Pasar juga telah mengabaikan survei dari Institute for Supply Management (ISM) yang menunjukkan bahwa sektor jasa AS melambat di bulan September karena pesanan baru yang turun ke level terendah dalam sembilan bulan terakhir.

Sementara itu, pasar obligasi di Eropa tampaknya mengikuti penurunan di AS, dengan imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun naik di atas 3% untuk pertama kalinya sejak tahun 2011, sebelum akhirnya merosot ke 2,928%. Sedangkan untuk imbal hasil bertenor 30 tahun, naik ke level tertinggi 12 tahun sebelum akhirnya juga alami penurunan.

Baca Juga: Hubungan China dan Uni Eropa Tegang Soal Kendaraan Listrik

Bahkan imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun yang dibatasi oleh Bank of Japan (BOJ) juga naik 4,5 bps ke level tertinggi dalam satu dekade terakhir, meskipun BOJ sendiri menawarkan untuk membeli obligasi senilai US$ 4,5 miliar pada Rabu (4/10).

Bukan hanya ketiga negara itu saja, imbal hasil obligasi pemerintah Australia, Kanada, dan Inggris juga alami lonjakan di minggu pertama bulan Oktober ini.

Editor: Tendi Mahadi