KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi Indonesia masih berada dalam tekanan di tengah pelemahan rupiah dan kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN). Meski begitu, peluang bagi pasar obligasi domestik untuk rebound tetap terbuka, terutama ketika memasuki awal semester kedua nanti. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, para pelaku pasar berekspektasi bahwa kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) berikutnya akan terjadi di bulan September. Artinya, ada rentang dua bulan lebih yang bisa menjadi ruang penguatan bagi pasar obligasi dalam negeri. Hanya saja, itu semua bergantung kembali pada fundamental makroekonomi Indonesia. Salah satu sentimen yang perlu diperhatikan adalah posisi neraca dagang Indonesia yang masih defisit sehingga berpengaruh pada pergerakan rupiah.
Pasar obligasi Indonesia berpeluang bangkit di semester II-2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi Indonesia masih berada dalam tekanan di tengah pelemahan rupiah dan kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN). Meski begitu, peluang bagi pasar obligasi domestik untuk rebound tetap terbuka, terutama ketika memasuki awal semester kedua nanti. Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, para pelaku pasar berekspektasi bahwa kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) berikutnya akan terjadi di bulan September. Artinya, ada rentang dua bulan lebih yang bisa menjadi ruang penguatan bagi pasar obligasi dalam negeri. Hanya saja, itu semua bergantung kembali pada fundamental makroekonomi Indonesia. Salah satu sentimen yang perlu diperhatikan adalah posisi neraca dagang Indonesia yang masih defisit sehingga berpengaruh pada pergerakan rupiah.