JAKARTA. Demi memutar roda bisnis, perusahaan mengandalkan pasar modal sebagai sumber pendanaan. Salah satu pilihan pendanaan di pasar modal adalah penerbitan obligasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, nilai emisi obligasi per pekan ketiga November tahun ini cukup besar, yakni Rp 51,89 triliun. Perinciannya, emisi obligasi Rp 8,25 triliun, obligasi berkelanjutan Rp 42,01 triliun dan obligasi syariah (sukuk) korporasi Rp 1,63 triliun. Pencatatan total obligasi Rp 51,89 triliun tersebut berasal dari 48 perusahaan. Tahun depan, penerbitan surat utang korporasi diprediksi masih akan ramai. Salah satu indikasinya, nilai obligasi jatuh tempo di tahun 2014 cukup besar, yakni Rp 37,64 triliun. Kemungkinan besar, sebagian perusahaan akan merilis obligasi untuk melunasi obligasi jatuh tempo di tahun depan.
Pasar obligasi makin ramai pada tahun depan
JAKARTA. Demi memutar roda bisnis, perusahaan mengandalkan pasar modal sebagai sumber pendanaan. Salah satu pilihan pendanaan di pasar modal adalah penerbitan obligasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, nilai emisi obligasi per pekan ketiga November tahun ini cukup besar, yakni Rp 51,89 triliun. Perinciannya, emisi obligasi Rp 8,25 triliun, obligasi berkelanjutan Rp 42,01 triliun dan obligasi syariah (sukuk) korporasi Rp 1,63 triliun. Pencatatan total obligasi Rp 51,89 triliun tersebut berasal dari 48 perusahaan. Tahun depan, penerbitan surat utang korporasi diprediksi masih akan ramai. Salah satu indikasinya, nilai obligasi jatuh tempo di tahun 2014 cukup besar, yakni Rp 37,64 triliun. Kemungkinan besar, sebagian perusahaan akan merilis obligasi untuk melunasi obligasi jatuh tempo di tahun depan.