Pasar obligasi positif, global bond baru Indonesia tinggi peminat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan menerbitkan SUN berdenominasi valas atau global bond masing-masing sebesar US$ 1 miliar dan € 1 miliar pada Kamis, (24/10). 

Surat utang dengan seri RI1049 dan RIEUR1031 tersebut terbit dengan tenor masing-masing 30 tahun untuk USD bond dan 12 tahun untuk Euro bond. 

Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan, penerbitan SUN dual-currency ini dilaksanakan pada momentum yang tepat dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil. 


Baca Juga: Pemerintah pilih global bond untuk biayai pelebaran defisit APBN 2019, ini alasannya

“Investor masih melihat instrumen kita sangat atraktif terlihat dari penawaran (orderbook) global bond yang masuk,” tutur Luky, Jumat (25/10). 

Luky menyebut, jumlah penawaran yang masuk pada USD bond mencapai US$ 3,29 miliar, sedangkan penawaran masuk untuk Euro bond sebesar 3,29 miliar euro. 

Yield yang ditetapkan untuk kedua surat utang tersebut sebesar 3,75% untuk USD bond dan 1,412% untuk euro bond. 

Penerbitan SUN ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch. 

Transaksi kali ini merupakan penerbitan SUN dengan format SEC-Registered Shelf yang keempat kalinya untuk seri SUN valuta asing berdenominasi dollar As dan yang ketiga kalinya untuk SUN valuta asing dengan mata uang euro. 

Baca Juga: Antisipasi pelebaran defisit, pemerintah terbitkan global bond baru

Penerbitan kedua seri SUN ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. 

Joint bookrunners dalam transaksi ini adalah BNP Paribas, Citigroup, Goldman Sachs, Mandiri Securities, dan Standard Chartered Bank. Sementara itu, yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi