KONTAN.CO.ID - Imbal hasil obligasi AS anjlok pada hari Senin (5/8) karena pasar mulai memperhitungkan pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve. Rilis data tenaga kerja yang melemah semakin memicu kekhawatiran bahwa ekonomi AS dapat menuju resesi. Imbal hasil Treasury AS dengan tenor 2 tahun turun 3,691% dalam perdagangan Eropa. Ini menjadi yang terendah sejak Mei 2023 yang kala itu turun 10 basis poin (bps) pada 3,77%. Jumat lalu, data jumlah tenaga kerja di sektor non pertanian semakin menjukkan tingkat pengangguran AS meningkat secara tak terduga pada bulan Juli. Ditambah lagi pertumbuhan lapangan kerja melambat. Situasi menjadi semaki pelik, ketika kinerja sejumlah perusahaan teknologi mengecewakan sehingga memicu aksi jual saham global dan mendorong investor ke aset safe haven.
Hari ini, investor juga bergulat dengan reli dramatis yen Jepang yang telah mengguncang pasar dan menyebabkan indeks saham Nikkei 225 turun 12,4%. Ini menjadi penurunan terbesar sejak 1987. Kontrak berjangka S&P 500 AS turun 2,7%. Baca Juga: Indeks Nikkei Mencatat Penurunan Terbesar Sejak Black Monday 1987