Pasar optimistis, harga perak tergerus



JAKARTA. Debat kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) menjegal laju harga perak. Pasalnya, pelaku pasar optimistis Hillary Clinton unggul, sehingga mereka lebih yakin memegang aset beresiko. Efeknya, pamor logam mulia luntur.

Mengutip Bloomberg, Selasa (27/9) pukul 15.33 WIB, harga perak kontrak pengiriman Desember 2016 di Commodity Exchange tergerus 0,34% dari hari sebelumnya ke level US$ 19,53 per ons troi. Namun dalam sepekan terakhir, perak masih menanjak 1,3%.

Analis PT Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto mengatakan, harga perak tertekan seiring dengan melemahnya harga emas dunia. Sentimen penggerak harga komoditas perak datang dari debat calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Hillary Clinton.


"Pelaku pasar yakin debat dimenangkan Clinton, sehingga kebijakan ekonomi AS ke depan tidak banyak berubah dari kebijakan saat ini di bawah Presiden Obama," paparnya. Peluang kemenangan Clinton membuat pasar masih memburu aset beresiko, sehingga minat terhadap perak sedikit berkurang.

Selanjutnya, kata Andri, volatilitas harga perak akan cukup tinggi. Pasalnya, ada banyak data yang akan mempengaruhi laju logam mulia turunan emas ini dalam sepekan ke depan.

Pada Selasa malam (27/9), AS akan merilis data tingkat keyakinan konsumen dengan proyeksi turun ke level 98,6 dari sebelumnya 101,1. Lalu, pada Rabu (28/9), Gubernur The Fed Janet Yellen akan memberikan testimoni dalam sebuah pertemuan di Washington DC. "Di tengah minimnya sentimen dari China khususnya sektor industri, sehingga pergerakan perak akan lebih banyak tergantung dari data AS," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini