KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil Nissan turun pada bulan Mei 2018. Salah satu produk otomotif PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) ini hingga kini belum memiliki produk baru. Nissan cuma mencatat penjualan sebanyak 246 unit pada bulan Mei 2018 atau turun sekitar 50% dibanding penjualan April yang mencapai 496 unit. Sementara penjualan motor MPMX masih tumbuh di bulan kelima tahun ini.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali mengatakan bahwa MPMX mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan saham PT Federal Karyatama (FKT). Nilai penjualan saham yang jumlahnya sekitar US$ 436 juta atau setara Rp 6,06 triliun tersebut, masih mampu memberikan cash yang cukup besar bagi MPMX.

"Cash yang berlebih ini akan memberikan kekuatan MPMX untuk mencari perusahaan yang dapat menggantikan cashflow dari FKT. Selain itu, penjualan motor MPMX juga mengalami peningkatan di bulan Mei 2018," imbuhnya, Senin (9/7).

Mengenai strategi emiten untuk mengerek kenaikan jumlah penjualan, menurutnya sudah tepat. "Saya rasa strategi dari manajemen sudah tepat dan soal kinerja lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun dari sisi konsumsi," tandasnya.

Frederik kemudian menambahkan bahwa saham emiten otomotif masih layak dibeli. "Sektor otomotif sedang dalam recovery bisa dilihat dari penjualan. Selain itu, recovery di sektor komoditas masih terus mendorong demand," tambahnya.

"Target setahun Rp 1.050 per saham," kata Frederik. Selasa (10/7), harga saham MPMX menguat 1,02% ke Rp 990 per saham.

RALAT (Selasa, 10 Juni 2018 pukul 21.41 WIB):

Ada ralat untuk paragraf pertama. Sebelumnya tertulis: Penjualan mobil Nissan turun pada bulan Mei 2018. Salah satu produk otomotif PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) ini hingga kini belum memiliki produk baru. Nissan cuma mencatat penjualan sebanyak 246 unit pada bulan Mei 2018 atau turun lebih dari 50% dibanding penjualan April yang mencapai 456 unit.

Pada paragraf keenam, sebelumnya tertulis: "Hingga akhir tahun ini harganya sebesar Rp 1.050 per saham," kata Frederik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati