KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menimbang kemungkinan untuk kembali merevisi target penjualan pada tahun ini. Sikap ini didasarkan pada realisasi penjualan hingga bulan Agustus 2020 yang dinilai belum sesuai ekspektasi. Seandainya jadi dilakukan, masih belum terang seberapa besar dan kapan revisi target penjualan akan dilakukan. “Kami kan harus bekerja dengan asumsi-asumsi, soal kapan dan asumsi-asumsi mana yang mesti kami pakai, itu yang belum kami tentukan,” ujar Staf Ahli Gaikindo, Stefanus Soetomo pada acara Kompas Talks bertemakan Strategi Industri Otomotif Bangkitkan Pasar Pasca Pandemi yang dihelat secara virtual pada Kamis (17/9). Sebelumnya Gaikindo merevisi target penjualan tahun ini dari semula 1,05 juta unit menjadi 600.000 unit pada semester I 2020 lalu. Maklum, realisasi penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) saat itu anjlok mulai bulan April 2020 setelah pandemi corona (covid-19) merebak di Indonesia, jauh dari rata-rata wholesales per bulan yang biasanya berkisar 85.000 unit-90.000 unit per bulan pada kondisi normal.
Pasar otomotif masih loyo di Agustus, Gaikindo membuka peluang revisi target lagi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menimbang kemungkinan untuk kembali merevisi target penjualan pada tahun ini. Sikap ini didasarkan pada realisasi penjualan hingga bulan Agustus 2020 yang dinilai belum sesuai ekspektasi. Seandainya jadi dilakukan, masih belum terang seberapa besar dan kapan revisi target penjualan akan dilakukan. “Kami kan harus bekerja dengan asumsi-asumsi, soal kapan dan asumsi-asumsi mana yang mesti kami pakai, itu yang belum kami tentukan,” ujar Staf Ahli Gaikindo, Stefanus Soetomo pada acara Kompas Talks bertemakan Strategi Industri Otomotif Bangkitkan Pasar Pasca Pandemi yang dihelat secara virtual pada Kamis (17/9). Sebelumnya Gaikindo merevisi target penjualan tahun ini dari semula 1,05 juta unit menjadi 600.000 unit pada semester I 2020 lalu. Maklum, realisasi penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) saat itu anjlok mulai bulan April 2020 setelah pandemi corona (covid-19) merebak di Indonesia, jauh dari rata-rata wholesales per bulan yang biasanya berkisar 85.000 unit-90.000 unit per bulan pada kondisi normal.