Pasar otomotif masih serap investasi baru



JAKARTA. Kerjasama General Motor (GM) dengan SAIC Motor Corp dan Liuzhou Wuling untuk berbisnis otomotif di Indonesia tak membuat gentar industri otomotif nasional. Justru, hasil kongsi perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dan China ini diharapkan bisa meramaikan pasar.

Rizwan Alamsyah, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bilang, pendatang baru industri otomotif itu akan mendapat perlakuan sama di Indonesia. "Kami tak memandangnya sebagai ancaman tunggal, karena semua pendatang baru kami perlakukan sama," jelas Rizwan kepada KONTAN, Selasa (21/4).

Untuk diketahui saja, GM dan SAIC Motor Corp serta Wiuzhou Wuling mendirikan perusahaan di Indonesia melalui SGMW-Wuling. Perusahaan ini akan mengalokasikan investasi senilai US$ 700 juta untuk membangun basis produksi mobil di Indonesia.


Mengacu rencana SGMW-Wuling yang disampaikan kepada Kementerian Perindustrian, SGMW-Wuling akan memproduksi mobil multi purpose vehicles (MPV) dan mobil low cost green car (LCGC) dengan merek Wuling. Pabrik ini akan memasuki tahap pembangunan mulai Agustus 2015 mendatang.

Pembangunan pabrik dilakukan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama akan menggunakan lahan seluas 30 hektare di Bekasi, Jawa barat. Informasi yang diperoleh KONTAN, Wuling belakangan ini sedang melakukan proses pembebasan lahan.

Jika pabrik tahap pertama selesai, Wuling berencana melanjutkan pembangunan pabrik tahap dua dengan kebutuhan lahan seluas 30 hektare juga.

Jika rencana Wuling ini terealisasi, tentu pasar otomotif di Indonesia semakin ramai. Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian bilang, pendatang baru ini membuat ketar-ketir industri otomotif merek Jepang. "Wuling dikategorikan mereka (industri otomotif Jepang) sebagai kompetitor berat," ujar Soerjono.

Terkait kiprah perusahaan kerjasama GM dengan Wuling ini, KONTAN belum berhasil menghubungi pihak GM maupun Wuling. Maria Sidabutar Direktur Hubungan Masyarakat GM Indonesia tak menjawab panggilan telepon dari KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan