JAKARTA. Produsen dan distributor pelumas memangkas proyeksi pertumbuhan pasar pelumas tahun ini. Penurunan proyeksi ini terkait dengan pelemahan kinerja ekonomi dan faktor politik dalam negeri. Perhimpunan Distributor, Importir, dan Produsen Pelumas Indonesia (Perdippi) semula menargetkan pertumbuhan penjualan pelumas tahun ini naik 10% dari tahun 2013. Namun faktor politik dalam negeri yang belum stabil, Perdippi merevisi setengahnya menjadi tumbuh 5% saja. "Tahun lalu kebutuhan pelumas 1 juta kilo liter, mungkin hanya naik 5%," kata Paul Toar, Ketua Perdippi kepada KONTAN, Selasa (7/10). Sebagai gambaran, sekitar 70%-80% pasar pelumas di Indonesia untuk alat transportasi baik kendaraan roda dua maupun roda empat atau lebih. Sisanya atau sekitar 20%-30% untuk mesin industri.
Pasar pelumas diproyeksikan hanya akan tumbuh 5%
JAKARTA. Produsen dan distributor pelumas memangkas proyeksi pertumbuhan pasar pelumas tahun ini. Penurunan proyeksi ini terkait dengan pelemahan kinerja ekonomi dan faktor politik dalam negeri. Perhimpunan Distributor, Importir, dan Produsen Pelumas Indonesia (Perdippi) semula menargetkan pertumbuhan penjualan pelumas tahun ini naik 10% dari tahun 2013. Namun faktor politik dalam negeri yang belum stabil, Perdippi merevisi setengahnya menjadi tumbuh 5% saja. "Tahun lalu kebutuhan pelumas 1 juta kilo liter, mungkin hanya naik 5%," kata Paul Toar, Ketua Perdippi kepada KONTAN, Selasa (7/10). Sebagai gambaran, sekitar 70%-80% pasar pelumas di Indonesia untuk alat transportasi baik kendaraan roda dua maupun roda empat atau lebih. Sisanya atau sekitar 20%-30% untuk mesin industri.