JAKARTA. Bisnis pembiayaan alat berat sepertinya mengalami periode yang cukup menenangkan di paruh pertama tahun ini. Soalnya tren permintaan alat berat di pasaran disebut mengalami peningkatan. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut selama enam bulan pertama tahun ini, permintaan alat berat memang dirasa mengalami peningkatan. Pasar pembiayaan alat berat pun dinilai mengalami kenaikan lebih dari 5%. Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi pemain di segmen ini. Mengingat dalam beberapa tahun ke belakang pasar pembiayaan alat berat mengalami kelesuan. Adapun menurut Suwandi, peningkatan pasar pembiayaan alat berat ini tak lepas dari membaiknya kondisi industri di sejumlah sektor. Terutama di sektor pertambangan dan energi. "Ada tren kenaikan harga komoditas ini sejak Oktober tahun lalu," kata dia, Kamis (20/7). Meski tak bisa memprediksi angka pasti, tapi sektor ini, kata dia, masih merupakan pasar terbesar dari bisnis pembiayaan alat berat. Makanya dengan perbaikan harga komoditas yang terjadi, secara umum kinerja industri ikut terkerek. Dia menyebut kondisi bisnis pertambangan yang lesu dalam beberapa tahun ke belakang membuat perbisnis di sektor tersebut menahan ekspansi. Termasuk untuk pembelian barang modal baru seperti alat berat. Akhirnya sejumlah pebisnis pertambangan pun memilih untuk mempertahankan alat-alat berat lama yang cukup uzur. Nah saat harga komoditas mulai membaik, kebutuhan untuk pembelian alat berat baru pun berdatangan. Di sisi lain, sektor perkebunan disebutnya mulai ada peningkatan bisnis juga. Sehingga sedikit banyak juga ikut memberi berkah bagi penyedia jasa pembiayaan alat berat di paruh pertama tahun 2017 ini. Tak lupa, proyek-proyek infrastruktur yang digenjot pemerintah juga ikut meningkatkan permintaan alat berat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar pembiayaan alat berat terungkit 5%
JAKARTA. Bisnis pembiayaan alat berat sepertinya mengalami periode yang cukup menenangkan di paruh pertama tahun ini. Soalnya tren permintaan alat berat di pasaran disebut mengalami peningkatan. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut selama enam bulan pertama tahun ini, permintaan alat berat memang dirasa mengalami peningkatan. Pasar pembiayaan alat berat pun dinilai mengalami kenaikan lebih dari 5%. Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi pemain di segmen ini. Mengingat dalam beberapa tahun ke belakang pasar pembiayaan alat berat mengalami kelesuan. Adapun menurut Suwandi, peningkatan pasar pembiayaan alat berat ini tak lepas dari membaiknya kondisi industri di sejumlah sektor. Terutama di sektor pertambangan dan energi. "Ada tren kenaikan harga komoditas ini sejak Oktober tahun lalu," kata dia, Kamis (20/7). Meski tak bisa memprediksi angka pasti, tapi sektor ini, kata dia, masih merupakan pasar terbesar dari bisnis pembiayaan alat berat. Makanya dengan perbaikan harga komoditas yang terjadi, secara umum kinerja industri ikut terkerek. Dia menyebut kondisi bisnis pertambangan yang lesu dalam beberapa tahun ke belakang membuat perbisnis di sektor tersebut menahan ekspansi. Termasuk untuk pembelian barang modal baru seperti alat berat. Akhirnya sejumlah pebisnis pertambangan pun memilih untuk mempertahankan alat-alat berat lama yang cukup uzur. Nah saat harga komoditas mulai membaik, kebutuhan untuk pembelian alat berat baru pun berdatangan. Di sisi lain, sektor perkebunan disebutnya mulai ada peningkatan bisnis juga. Sehingga sedikit banyak juga ikut memberi berkah bagi penyedia jasa pembiayaan alat berat di paruh pertama tahun 2017 ini. Tak lupa, proyek-proyek infrastruktur yang digenjot pemerintah juga ikut meningkatkan permintaan alat berat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News