Pasar ponsel tablet kian meriah, harga pun kian ramah



Sejak Google memperkenalkan sistem operasi Android, ponsel pintar atau smartphone terus membanjiri pasar dalam kurun satu tahun terakhir. Seiring kemajuan teknologi, kini ponsel pintar telah berkembang menjadi ponsel tablet yang berfungsi seperti miniatur komputer.

Adalah Apple Inc., yang memperkenalkan pertama kali komputer tablet bernama iPad. Belum genap setahun beredar di pasar, Apple sudah mendapat saingan dari para produsen ponsel yang meluncurkan ponsel tablet.

Mayoritas ponsel tersebut menggunakan sistem Android dengan harga yang lebih terjangkau. Maklum, Android merupakan sistem operasi terbuka untuk berbagai aplikasi. Lihat saja, sejak Android muncul di Nexus One yang menjadi kompetitor berat iPhone, ponsel Android mulai merajai pasar.


Selain itu, kebanyakan ponsel tablet Android menggunakan layar sentuh lebih kecil. Menurut riset DisplaySearch, harga panel layar ukuran 5 inci hingga 10,2 inci semakin kompetitif. Riset ini juga menemukan adanya peningkatan kapasitas produksi dan pengembangan teknologi panel sentuh di Taiwan, Amerika Utara dan Jepang.

Otomatis, para produsen ponsel Android tak berhenti hanya membuat ponsel ukuran saku. Mereka juga membesut ponsel tablet berukuran di atas 6 inci untuk menyaingi iPad.

Ponsel tablet memiliki kelebihan dibandingkan iPad. Jika iPad hanya seperti komputer berukuran mini, ponsel tablet juga memiliki fungsi telepon dan mengirim pesan pendek.

Tren ponsel layar sentuh

Belakangan, persaingan pasar komputer tablet dan ponsel tablet semakin ramai. Hampir semua pemain besar mengeluarkan produk kelas high end. Rata-rata harganya di atas Rp 4 juta.

Namun kini Anda yang berkantong pas-pasan tak perlu gigit jari lagi. Ponsel tablet berharga lebih murah dengan kemampuan setara mulai bermunculan, yang dimotori produsen ponsel asal China. Ketika demam ponsel QWERTY belum hilang, ponsel tablet layar sentuh telah hadir."Secara global layar sentuh sudah menjadi tren, dan Indonesia sedang menuju ke arah itu," kata Eka Anwar, Head of Samsung Mobile Marketing Samsung Electronics Indonesia.

Pendapat serupa diutarakan Natalia Sutanto, Public Relations ZTE. "Ponsel layar sentuh makin terjangkau untuk memenuhi semua kalangan," katanya. ZTE pun tak ragu terus melebarkan sayapnya di Indonesia dengan meluncurkan ponsel tablet bertajuk ZTE Light pada pekan ini.

Sesuai namanya, ZTE Light sangat ringan dengan bobot hanya 403 gram. Bandingkan dengan rata-rata ponsel tablet yang berbobot 500-600 gram. Harga ZTE Light di bawah Rp 4 juta. "Selain ringan, ZTE Light dilengkapi radio dan dolby surround stereo," kata Natalia.

ZTE akan bersaing dengan pendahulunya dari Negeri Panda, yakni Huawei. Mereka sudah lebih dulu meluncurkan Ideos S7 ke pasar Indonesia. Beberapa produsen lokal pun tak mau kalah. IMO merilis ponsel tablet IMO TabX7. Sedangkan CSL melansir Handroid Pad CSL MI700 sejak November tahun lalu.

Menurut Natalia, harga ponsel tablet akan makin terjangkau lantaran teknologinya semakin murah. Yankee Group, seperti yang dikutip Yahoonews, malah meramalkan harga iPad saat ini US$ 499 - US$ 899 nanti di tahun 2015 bisa hanya US$ 237 per unit. "Karena semakin terjangkau, ponsel tablet kini dapat dimiliki semua kalangan," ujar Natalia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test