Pasar produk jamu tergerus produk impor



JAKARTA. Produk olahan rempah dan tanaman jamu di Indonesia terancam tergerus oleh produk obat tradisional asing yang masuk ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian, Suswono di Jakarta, Selasa (18/9).

Suswono bilang, maraknya bisnis obat-obat tradisional asing yang masuk ke Indonesia membuat pangsa pasar produk jamu dari dalam negeri tergerus. Menurut sang Menteri, obat-obat tradisional asing tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS), Malaysia dan Korea Selatan.

Di lain hal, masyarakat Indonesia juga sangat konsumtif terhadap produk dari luar negeri. "Masyarakat Indonesia banyak yang menggandrungi produk herbal luar," keluh Suswono usai peresmian unit layanan informasi dan promosi rempah dan jamu Indonesia, Selasa (18/9).


Tahun 2011 lalu, impor produk herbal terbesar datang dari Amerika Serikat dengan nilai impor US$ 19,13 juta. Menyusul setelah itu Malaysia dengan nilai impor US$ 7,09 juta.

Menurut Suswono, alasan lain yang membuat pasar produk herbal domestik tergerus adalah, minimnya promosi dan branding. "Contohnya ginseng, kalau ginseng pasti dari Korea, nah branding ini yang tidak kita miliki," jelas Suswono.

Padahal, kata dia, hasil penelitian menyebutkan, produk ginseng asal Korea tak kalah manfaatnya dibandingkan dengan produk temulawak dari Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri