NEW YORK. Minyak mentah diperdagangkan di dekat level tertingginya dalam delapan hari terakhir di New York. Reli minyak setelah menguatnya pasar saham Amerika Serikat ditengah optimisme percepatan pemulihan ekonomi. Apalagi, tumbangnya dollar AS memicu naiknya permintaan komoditas.Kemarin, minyak berjangka naik 2,9%, seiring melesatnya Dow Jones ke level tertinggi sejak Juni 2008 akibat kinerja emiten yang melebihi perkiraan. Laju harga minyak ini yang terbesar sejak 17 Maret. Minyak WTI untuk kontrak pengiriman Juni di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange naik 19 cent ke level US$ 1.111,64 per barel, pada pukul 9.28 waktu Sydney. Sementara, minyak brent untuk penyelesaian Juni naik 2,% dan mengakhiri sesi perdagangan di US$ 123,85 per barel di bursa ICE Futures Europe, semalam.Kepala ekonom energi dari Deutsche Bank AG Adam Sieminski mengatakan, pasar saham menggiring sinyal ekonomi, sehingga tidak mengherankan kalau harga minyak juga menguat. "Jika pasar saham naik, ada peluang yang bagus untuk permintaan minyak juga naik," ujarnya. Harga minyak juga naik setelah Departemen Energi AS melaporkan stok minyak turun di luar perkiraan. Per pekan lalu, stok minyak mentah AS turun 2,32 juta barel menjadi 357 juta barel. Ini penurunan pertamanya sejak Februari. Padahal, pasar hanya memprediksi penurunan sejumlah 1,3 juta brel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar saham bullish, harga minyak ikut reli
NEW YORK. Minyak mentah diperdagangkan di dekat level tertingginya dalam delapan hari terakhir di New York. Reli minyak setelah menguatnya pasar saham Amerika Serikat ditengah optimisme percepatan pemulihan ekonomi. Apalagi, tumbangnya dollar AS memicu naiknya permintaan komoditas.Kemarin, minyak berjangka naik 2,9%, seiring melesatnya Dow Jones ke level tertinggi sejak Juni 2008 akibat kinerja emiten yang melebihi perkiraan. Laju harga minyak ini yang terbesar sejak 17 Maret. Minyak WTI untuk kontrak pengiriman Juni di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange naik 19 cent ke level US$ 1.111,64 per barel, pada pukul 9.28 waktu Sydney. Sementara, minyak brent untuk penyelesaian Juni naik 2,% dan mengakhiri sesi perdagangan di US$ 123,85 per barel di bursa ICE Futures Europe, semalam.Kepala ekonom energi dari Deutsche Bank AG Adam Sieminski mengatakan, pasar saham menggiring sinyal ekonomi, sehingga tidak mengherankan kalau harga minyak juga menguat. "Jika pasar saham naik, ada peluang yang bagus untuk permintaan minyak juga naik," ujarnya. Harga minyak juga naik setelah Departemen Energi AS melaporkan stok minyak turun di luar perkiraan. Per pekan lalu, stok minyak mentah AS turun 2,32 juta barel menjadi 357 juta barel. Ini penurunan pertamanya sejak Februari. Padahal, pasar hanya memprediksi penurunan sejumlah 1,3 juta brel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News