KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Indonesia tahun depan memiliki prospek yang lebih cerah jika dibandingkan dengan tahun ini. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 5,65% sejak awal tahun. Di Asia Tenggara, IHSG hanya kalah dari indeks saham Vietnam yang menguat 9,53% sejak awal tahun. Sedangkan di Asia, Indonesia menduduki posisi ketujuh. Sementara indeks saham Jepang, Taiwan, India, dan Korea Selatan naik dobel digit. Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee menilai, kinerja pasar saham di Indonesia akan lebih baik di tahun depan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.
"Dari faktor global, berakhirnya periode kenaikan suku bunga dan potensi penurunannya tahun depan. Dari dalam negeri ada momen pemilihan umum (pemilu) yang biasanya, akan memberikan dampak positif untuk konsumsi dan investasi," kata Hans kepada Kontan.co.id, Jumat (22/12). Hans menargetkan IHSG di tahun depan akan bergerak dengan rentang 7.600-7.800. Sektor yang menurut dia berpotensi menguat yaitu sektor konsumer, ritel, perbankan, properti, semen, dan teknologi.
Baca Juga: Intip Prediksi Arah IHSG dan Rekomendasi Saham di Pekan Terakhir 2023 Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus optimistis terhadap kinerja pasar saham Indonesia di 2024 yang lebih baik. "Ini tentu merupakan harapan setiap tahun yang memang tahun depan ketidakpastian masih akan sama seperti dengan tahun ini," kata Nico kepada Kontan.co.id, Kamis (21/12). Meskipun demikian, akselerasi pemulihan diharapkan akan jauh lebih baik daripada tahun ini. Ditopang oleh kuatnya fundamental Indonesia, fiskal berjalan yang lebih baik, serta adanya pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 mendatang akan menjadi salah satu tantangan tersendiri. "Pemilu pun memiliki dua sisi, akan positif apabila kondusif dan berjalan dengan lancar, akan negatif apabila ternyata tensi politik terlalu tinggi. Karena politik akan memainkan peranan penting untuk menciptakan perekonomian yang berkelanjutan," lanjut dia.
Baca Juga: Ada Sentimen Pemilu, Simak Saham-Saham Pilihan Analis di 2024 Nico merincikan sentimen yang mempengaruhi kinerja pasar saham Indonesia di tahun depan. Sentimen positif pertama datang dari penurunan tingkat suku bunga, pemilu di dalam negeri dan di Amerika Serikat, konsumsi daya beli yang terjaga, dan inflasi di Indonesia yang rendah. Sementara sentimen negatif yang ia paparkan, yaitu tensi geopolitik Rusia dengan Ukraina dan Hamas dengan Israel. Lalu, turunnya permintaan global, inflasi yang masih belum terkendali sepenuhnya, tingkat suku bunga akan lebih lama di level tinggi. Adapun, melambatnya perekonomian China juga dinilai akan mempengaruhi, seperti adanya disinflasi, hilangnya kepercayaan konsumen, permintaan barang dari Tiongkok yang turun,
capital outflow dari Tiongkok, dan properti yang turun. Terakhir, adanya divergensi kebijakan moneter. "Karena situasi dan kondisi yang positif seperti yang ada saat ini yang membuat sektor-sektor tersebut berpotensi menguat," tuturnya. Sementara sektor yang Nico prediksi akan cenderung stagnan di tahun 2024 datang dari sektor energi dan kesehatan.
Baca Juga: IPO BREN & AMMN Menyokong 69% Penambahan Market Cap Bursa Saham 2023 Nico menargetkan IHSG akan bergerak dengan rentang 7.350-7.460 di tahun 2024. Dia juga memprediksi sektor perbankan, konsumer dan ritel, telekomunikasi, infrastruktur, properti, dan otomotif yang akan berpotensi menguat di 2024. Nico merekomendasikan saham dari beberapa sektor. Pada sektor perbankan, dia merekomendasikan saham
BBCA,
BBRI,
BBNI,
BMRI,
ARTO, dan
BRIS. Di sektor perindustrian,
ASII dan
UNTR.
Selanjutnya di sektor barang baku, dia menunjuk saham
INCO,
ANTM, dan
BRPT. Sektor properti ada saham-saham
BSDE,
SMRA, dan
CTRA. Lalu, di sektor
consumer non cyclical, saham
INDF,
ICBP,
MYOR,
AMRT,
AALI, dan
LSIP bisa dilirik. Sektor
consumer cyclical, saham
MAPI,
ACES,
ERAA, dan
AUTO bisa menjadi pilihan. Terakhir, sektor infrastruktur ada saham
TLKM,
EXCL,
TBIG, dan
JSMR yang bisa dicermati. Sementara Hans merekomendasikan beberapa saham, seperti saham
BBCA,
BMRI,
BBRI,
BBNI,
HMSP,
MYOR,
ICBP,
UNVR,
BSDE,
SMRA,
SMGR, dan
INTP. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati