Pasar saham goncang, ini strategi investasi BPJS Kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memilih bersikap konservatif dalam meracik portofolio investasi pada aset kelolaan BPJS Kesehatan. Sejauh ini, instrumen investasi pilihan BPJS Kesehatan masih lebih banyak berada di produk perbankan dan reksadana.

Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso mengatakan, saat ini badan sosial tersebut memiliki dua alokasi aset yakni aset dana jaminan sosial dan aset BPJS Kesehatan.

Hingga akhir tahun 2017, aset dana kelolaan yang dimiliki BPJS Kesehatan sekitar Rp 7,2 triliun sampai Rp 7,3 triliun. Namun Kemal tidak merinci besaran aset dana jaminan sosial sebab hal itu bukan termasuk portofolio investasi. Di mana, kata dia hasil yang didapat sifatnya untuk likuiditas dalam hal pembayaran klaim, maupun fasilitas kesehatan tingkat pertama dan lanjutan.


"Untuk aset jaminan sosial kita tidak ada alokasi ke saham, sedangkan aset dana kelolaan BPJS Kesehatan untuk saham pun secara porsi masih relatif kecil," kata Kemal di Jakarta, Rabu (16/5).

Dengan demikian, kendati indeks harga saham gabungan (IHSG) sedang tergelincir, Kemal menyebut tidak berpengaruh besar menggoncang investasi BPJS Kesehatan. Tahun ini strategi investasi yang diterapkan BPJS Kesehatan juga akan sangat konservatif dan prudent lantaran alokasi instrumen yang didominasi oleh produk-produk perbankan dan reksadana.

Sementara, dalam pemilihan sahampun BPJS Kesehatan lebih banyak mengoleksi saham-saham bluechip yang memiliki fundamental jangka panjang cukup baik.

"Saat ini, untuk saham kami hold karena kami yakin masa depan saham itu fundamentalnya masih positif. Tentu dalam berinvestasi fluktuasi indeks juga sudah kami perhitungkan," kata Kemal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat