KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca libur lebaran ditopang beberapa sentimen eksternal. Pasalnya, menjelang hari suci ini ada beberapa data yang akan dirilis. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai, pelaku pasar akan menunggu pertumbuhan ekonomi China yang akan dirilis pada 18 April 2023 mendatang. Arjun bilang kalau hasilnya sesuai dengan ekspektasi pasar dan kuat akan menjadi sentimen positif bagi emiten energi. Adapun konsensus analis memproyeksikan PDB China menembus 3,2%.
"Ini bisa mendorong kenaikan harga komoditas energi seperti minyak dan batu bara karena ekspektasi pasar pasca
re-opening China ialah kenaikan permintaan energi," jelas Arjun kepada Kontan akhir pekan lalu.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham UNVR, MYOR, ICBP, dan INDF Senior Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim bilang selama libur lebaran pelaku pasar akan mewaspadai pergerakan harga komoditas, terutama emas dan minyak yang sedang terapresiasi. Masih dari luar negeri, pelaku pasar sedang mempertimbangkan tren inflasi dan data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) yang kian membaik sehingga membuka peluang The Fed akan lebih
dovish. "Hal ini membuat optimisme para pelaku pasar bahwa arah kebijakan The Fed dapat lebih
dovish," ucap dia. Tersengat Pembagian Dividen Pada lebaran tahun ini, para investor mendapatkan THR dari dividen yang disebar para emiten. Aksi pembagian dividen ini masih akan berlanjut pasca libur lebaran. Arjun bilang selain capital gain, dividen ini merupakan cara lain bagi pelaku pasar untuk mendapat cuan sehingga bisa mendorong investor untuk kembali ke pasar saham. "Kelanjutan pembagian dividen bisa menarik investor domestik maupun asing untuk memindah dana mereka ke pasar saham dalam negeri," ucap dia.
Baca Juga: Pandemi Melandai, Sektor Barang Konsumsi Diprediksi Membaik di Tahun 2023 Pembagian dividen ini juga mendorong aliran dana yang masuk ke bursa saham makin deras. Berdasarkan data RTI dalam sebulan terakhir, investor asing mencatatkan net buy Rp 10,51 triliun. Usai libur lebaran ini, Arjun menjagokan top empat emiten perbankan, yakni
BBCA,
BBNI,
BBRI, dan
BMRI. Selain itu dia menyebut
TLKM,
ANTM,
INCO,
ASII, dan
INKP masih menarik untuk dilirik. "Kelima emiten itu punya fundamental yang sangat solid dan
undervalued serta punya prospek bisnis yang bagus," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto