KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham Asia menuju kenaikan mingguan pada hari Jumat dan indeks acuan Jepang Nikkei bersiap untuk minggu terbaiknya dalam lebih dari empat tahun. Sentimen risiko yang optimistis menyebar dari Wall Street. Sementara dolar dan imbal hasil US Treasury tetap stabil secara umum.

Kekacauan pasar minggu lalu digantikan oleh kondisi yang lebih tenang minggu ini. Serangkaian data ekonomi Amerika Serikat (AS) meredakan kekhawatiran resesi di ekonomi terbesar di dunia dan mendorong kembali ekspektasi untuk pemotongan suku bunga AS yang agresif.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,34% pada perdagangan awal dan diperkirakan naik 1,3% selama seminggu. Sementara kontrak berjangka AS memperpanjang kenaikan menyusul sesi perdagangan semalam yang kuat di Wall Street.

Data penjualan ritel AS yang kuat dan klaim pengangguran mingguan yang rendah merupakan dorongan terbaru untuk sentimen risiko yang positif. Kedua data menyusul laporan inflasi jinak awal minggu ini yang menegaskan kembali taruhan untuk pemangkasan suku bunga Fed yang akan segera terjadi dengan kecepatan yang terukur.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Pilihan dan Proyeksi IHSG untuk Akhir Pekan Ini (16/8)

Pasar sekarang memperkirakan peluang hanya 25% dari pemangkasan 50 basis poin dari Federal Reserve bulan depan, turun dari 55% seminggu yang lalu, menurut alat CME FedWatch.

"Total data memberi tahu kita bahwa disinflasi terus berlanjut dan The Fed hampir pasti akan memangkas suku bunga pada bulan September sebesar 25 bps," kata David Chao, ahli strategi pasar global Invesco untuk Asia Pasifik kecuali Jepang kepada Reuters.

"Tetapi saya yakin bahwa laporan inflasi bulan Juli mengurangi kemungkinan pemangkasan yang sangat besar, meskipun ini tidak pernah terjadi," ujar dia

Nikkei Jepang melonjak 2,7% pada Jumat (16/8) pagi. Nikkei, yang mengalami kerugian besar minggu lalu yang diperburuk oleh penghentian carry trade yang didanai yen, bersiap untuk kenaikan mingguan sebesar 7,6%. Ini akan menjadi kenaikan terbaik Nikkei sejak April 2020.

Kenaikan hari Jumat sebagian dibantu oleh yen yang lebih lemah yang terakhir berada di 149,08 per dolar. Yen merana di dekat level terendah dua minggu di 149,40 yang dicapai pada sesi sebelumnya dan agak jauh dari puncak tujuh bulan minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati