KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar sudah mengantisipasi adanya kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengungkapkan bahwa pasar sudah priced in atas kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS). Selain itu, suku bunga The Fed menurutnya memang harus naik untuk mengimbangi kenaikan ekonomi AS yang cukup baik di tahun 2018 yang akan datang. Bahkan menurutnya, ancaman kenaikan FFR tahun depan pun sebanyak 2 sampai 3 kali tidak akan punya pengaruh banyak untuk pasar Indonesia. "Asal kenaikan tidak lebih dari 25 basis poin," kata Edwin Kamis (14/12). Edwin mengatakan bahwa FFR memang perlu naik setelah terlihatnya pertumbuhan ekonomi yang ada di AS dan semakin berkurangnya angka pengangguran di Negeri Paman Sam tersebut. Pasar Indonesia, di lain pihak menurutnya masih akan menarik bagi asing dengan indikator obligasi sepuluh tahunan Indonesia yang masih baik dan juga stabilisasi nilai tukar yang masih bisa dilakukan oleh pemerintah. Bagi investor, menurut Edwin instrumen yang paling cocok dipilih dengan adanya kenaikan FFR adalah saham. Menurutnya beberapa nasabah dana pensiun dan dan juga institusi akan memilih instrumen saham. Terkait dengan sektor yang paling cocok dipilih adalah sektor perbankan, pertambangan dan juga telekomunikasi. Edwin juga menyarankan membeli saham-saham di sektor properti di kurtal pertama dan juga kuarta yang kedua. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar saham masih oke di tengah kenaikan FFR
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar sudah mengantisipasi adanya kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengungkapkan bahwa pasar sudah priced in atas kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS). Selain itu, suku bunga The Fed menurutnya memang harus naik untuk mengimbangi kenaikan ekonomi AS yang cukup baik di tahun 2018 yang akan datang. Bahkan menurutnya, ancaman kenaikan FFR tahun depan pun sebanyak 2 sampai 3 kali tidak akan punya pengaruh banyak untuk pasar Indonesia. "Asal kenaikan tidak lebih dari 25 basis poin," kata Edwin Kamis (14/12). Edwin mengatakan bahwa FFR memang perlu naik setelah terlihatnya pertumbuhan ekonomi yang ada di AS dan semakin berkurangnya angka pengangguran di Negeri Paman Sam tersebut. Pasar Indonesia, di lain pihak menurutnya masih akan menarik bagi asing dengan indikator obligasi sepuluh tahunan Indonesia yang masih baik dan juga stabilisasi nilai tukar yang masih bisa dilakukan oleh pemerintah. Bagi investor, menurut Edwin instrumen yang paling cocok dipilih dengan adanya kenaikan FFR adalah saham. Menurutnya beberapa nasabah dana pensiun dan dan juga institusi akan memilih instrumen saham. Terkait dengan sektor yang paling cocok dipilih adalah sektor perbankan, pertambangan dan juga telekomunikasi. Edwin juga menyarankan membeli saham-saham di sektor properti di kurtal pertama dan juga kuarta yang kedua. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News