KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas pasar saham lokal selama semester pertama tahun ini cukup tinggi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 6.689,29 pada Februari lalu. Setelah itu, IHSG kembali terpuruk dan pekan lalu ditutup di posisi 5.821,81. Sejak mencetak rekor, IHSG sudah terkoreksi sedalam 12,97%. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, di semester pertama, beberapa sentimen negatif membayangi IHSG. Misalnya, daya beli masyarakat tersendat. Selain itu, beberapa kebijakan pemerintah cenderung populis, seperti tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menjadi pemberat bagi IHSG. Sentimen tak cuma berasal dari dalam negeri. Kabar paling anyar adalah kebijakan The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan. Hingga akhir tahun nanti, The Fed kemungkinan akan mengerek lagi bunga acuan sebanyak dua kali. Selain itu, ada sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Pasar saham masih volatil di paruh kedua 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas pasar saham lokal selama semester pertama tahun ini cukup tinggi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 6.689,29 pada Februari lalu. Setelah itu, IHSG kembali terpuruk dan pekan lalu ditutup di posisi 5.821,81. Sejak mencetak rekor, IHSG sudah terkoreksi sedalam 12,97%. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, di semester pertama, beberapa sentimen negatif membayangi IHSG. Misalnya, daya beli masyarakat tersendat. Selain itu, beberapa kebijakan pemerintah cenderung populis, seperti tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menjadi pemberat bagi IHSG. Sentimen tak cuma berasal dari dalam negeri. Kabar paling anyar adalah kebijakan The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan. Hingga akhir tahun nanti, The Fed kemungkinan akan mengerek lagi bunga acuan sebanyak dua kali. Selain itu, ada sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China.