Pasar saham volatil, Goldman revisi arah pergerakan rupiah



SINGAPURA. Kondisi pasar saham yang volatil membuat Goldman Sachs Group Inc menurunkan prediksi rupiah dalam tiga bulan ke depan menjadi 9.000. Sebelumnya, Goldman meramal rupiah bakal bertengger di level 8.750. Dalam laporannya yang dirilis hari ini, Goldman menulis, Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 6,75% pada pertemuan yang dihelat 4 Febuari mendatang. Sementara, indeks harga konsumen di Indonesia naik 6,96% pada Desember, tertinggi dalam 20 tahun terakhir. "Kami percaya, tingginya tekanan inflasi akan mendominasi faktor pemerintah dalam menetapkan kebijakan moneter," kata Enoch Fung, ekonom Goldman Sachs. Selain itu, Goldman juga merevisi prediksi rupiah untuk enam bulan dan 12 bulan ke depan menjadi 8.800 dan 8.700 dari sebelumnya 8.600 dan 8.450. Prediksi lainnya yakni, Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin pada paruh pertama 2010 dan 50 basis poin di 2012. Sementara, menurut Goldman, tingkat inflasi Indonesia akan naik menjadi 7,5% pada kuartal I dan 7,7% di kuartal II 2010. Estimasi sebelumnya, adalah 6,4% di kuartal I dan 6,2% di kuartal II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie