KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak semakin dekat. Walau bukan sebagai risiko utama, agenda politik ini dinilai tetap memberi dampak terhadap kondisi pasar obligasi Indonesia, khususnya pasar surat berharga negara (SBN). Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono menjelaskan, pasar SBN Indonesia di tahun-tahun pemilu, baik 2019, 2014, atau 2009, sebenarnya memiliki kondisi yang mirip. Dalam hal ini, setahun sebelum pemilu berlangsung, pasar sempat mengalami gejolak berskala global. Namun, jika berkaca pada dua pemilu terakhir, pergerakan yield Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder justru bergerak stabil dan cenderung turun.
Pasar SBN Indonesia berpotensi stabil saat pemilu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak semakin dekat. Walau bukan sebagai risiko utama, agenda politik ini dinilai tetap memberi dampak terhadap kondisi pasar obligasi Indonesia, khususnya pasar surat berharga negara (SBN). Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono menjelaskan, pasar SBN Indonesia di tahun-tahun pemilu, baik 2019, 2014, atau 2009, sebenarnya memiliki kondisi yang mirip. Dalam hal ini, setahun sebelum pemilu berlangsung, pasar sempat mengalami gejolak berskala global. Namun, jika berkaca pada dua pemilu terakhir, pergerakan yield Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder justru bergerak stabil dan cenderung turun.