Pasar sepeda motor akan tumbuh moderat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seperti yang sudah diprediksi, penjualan sepeda motor domestik tahun 2017 menurun. Mengutip data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sepanjang tahun lalu, penjualan motor dalam negeri tercatat 5,88 juta unit. Jumlah ini turun 1,6% dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebanyak 5,93 juta unit.

Pada tahun ini, produsen motor dalam negeri tidak terlalu ambisius memasang target penjualan. Memasuki tahun politik, penjualan di sektor ritel akan terpengaruh, tidak terkecuali penjualan motor.

AISI menargetkan, penjualan motor tahun ini dapat terdongkrak menjadi sekitar 5,9 juta unit hingga 6,1 juta unit. "Ini target masuk akal, mengingat tahun 2018 adalah tahun politik sehingga bakal berpengaruh besar pada penjualan ritel sepeda motor," kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI, belum lama ini.


Ahmad Muhibbuddin, Deputi Head of Communication PT Astra Honda Motor (AHM), melontarkan hal senada. Penjualan sepeda motor Honda diproyeksi hanya mengalami pertumbuhan tipis, yakni menjadi 4,4 juta unit hingga 4,6 juta unit di tahun ini.

Bila dibandingkan dengan tahun lalu, target penjualan motor Honda tahun ini hanya meningkat 2,3%6,9%. Jenis motor skuter matik (skutik) masih tetap mendominasi pasar Indonesia.

Selain mempertahankan pasar yang ada, beberapa strategi lain akan ditempuh pabrikan agar dapat menggaet konsumen. Salah satu yang dilakukan oleh Astra Honda Motor adalah merilis model-model baru.

Sementara, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memandang penjualan sepeda motor tahun ini lebih optimistis. "Bisa naik 15%. Didukung model MAXI Yamaha, skutik bongsor dan skutik entry model (Mio Series)," kata Eddy Ang, Deputy GM Marketing Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, kepada KONTAN, Selasa (9/1).

Ekspor meningkat

Upaya mendongkrak penjualan dengan menghadirkan model model baru juga bakal dilakukan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing. Namun sayangnya, motor model baru yang akan dipasarkan tersebut belum dapat dibeberkan.

Menurut Eddy tren penjualan yang positif terlihat di daerah-daerah kawasan Sumatra dan Kalimantan. Kondisi ini didorong oleh pulihnya harga-harga komoditas. Sementara Jawa, penjualan motor masih stabil.

Bila penjualan motor domestik kurang memuaskan, kinerja ekspor menunjukkan kondisi sebaliknya. Target yang ditetapkan pada tahun lalu sebanyak 400.000 unit dapat tercapai. Melihat raihan kinerja apik di tahun lalu, AISI memprediksi tahun ini penjualan ekspor akan naik sekitar 15%–20%.

Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, sebagai salah satu pabrikan yang menggarap pasar ekspor ini memproyeksi, tren positif penjualan ke luar negeri masih akan berlanjut di tahun ini. "Model global kami cukup diterima dengan baik oleh pasar dunia," kata Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia