JAKARTA. Lesunya pembiayaan alat berat pada separuh pertama tahun ini akan berlanjut ke semester kedua. Perlambatan pembiayaan alat berat disinyalir terjadi karena harga komoditas pertambangan terutama batubara yang mengalami penurunan. Selain itu, bisnis pembiayaan alat juga terguncang akibat adanya beleid pembatasan ekspor mineral mentah. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, pembiayaan alat berat kemungkinan menurun sekitar 15% tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. "Penurunan berdampak pada proyeksi pertumbuhan industri pembiayaan pada tahun ini," ujar Suwandi. APPI memprediksi, pertumbuhan bisnis industri pembiayaan hanya mampu tumbuh sekitar 5%-10% hingga akhir tahun ini. Pertumbuhan akan didominasi oleh pembiayaan otomotif. Suwandi bilang, penyaluran pembiayaan hanya tumbuh sekitar 5% sepanjang semester pertama.
Pasar sepi, bisnis alat berat turun 15% tahun ini
JAKARTA. Lesunya pembiayaan alat berat pada separuh pertama tahun ini akan berlanjut ke semester kedua. Perlambatan pembiayaan alat berat disinyalir terjadi karena harga komoditas pertambangan terutama batubara yang mengalami penurunan. Selain itu, bisnis pembiayaan alat juga terguncang akibat adanya beleid pembatasan ekspor mineral mentah. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, pembiayaan alat berat kemungkinan menurun sekitar 15% tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. "Penurunan berdampak pada proyeksi pertumbuhan industri pembiayaan pada tahun ini," ujar Suwandi. APPI memprediksi, pertumbuhan bisnis industri pembiayaan hanya mampu tumbuh sekitar 5%-10% hingga akhir tahun ini. Pertumbuhan akan didominasi oleh pembiayaan otomotif. Suwandi bilang, penyaluran pembiayaan hanya tumbuh sekitar 5% sepanjang semester pertama.