Pasar sepi karena penurunan limit margin, begini kata sekuritas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan, transaksi di Bursa Efek Indoensia (BEI) cenderung sepi. Kemarin saja, volume transaksi bursa hanya 5,33 miliar saham. Sedangkan volume transaksi rata-rata bursa sejak awal tahun adalah 7,12 miliar saham per hari.

Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Edwin Sebayang mengatakan, pasar yang sepi salah satunya didorong beberapa sekuritas yang menurunkan limit pinjaman margin terhadap investornya. "Nah itu kenapa membuat IHSG cenderung sepi dan cukup sulit untuk mengalami penguatan," kata Edwin, Senin (10/2).

Asal tahu saja, transaksi margin adalah fasilitas yang diberikan kepada investor untuk membeli saham dengan nilai lebih besar dari modal. Menurut Edwin, penurunan limit margin didorong dengan adanya berbagai kasus seperti aset manajemen dan kasus Asuransi Jiwasraya. Langkah ini menjadi cara preventif sekuritas untuk mengurangi kemungkinan terjadinya default.


Baca Juga: Pembekuan rekening terkait Jiwasraya bikin tukang goreng saham tiarap

BNI Sekuritas melihat, minat investor atas fasilitas margin sejauh ini memang tidak begitu besar. Sebab, saham yang diberikan fasilitas margin sangat selektif. "Volatility saham yang tidak menentu membuat investor tidak berminat untuk melakukan transaksi saham menggunakan fasilitas margin," kata Corporate Secretary BNI Sekuritas Dedi Arianto ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (11/2).

Dedi mengatakan, volume dan nilai transaksi margin saat ini belum meningkat. Hal ini sesuai dengan pergerakan pasar yang cenderung flat.

Baca Juga: Bukan hanya pembekuan rekening terkait Jiwasraya yang bikin transaksi bursa sepi

Dedi menambahkan, pengetatan terhadap fasilitas margin bukan dengan menurunkan limit marginnya. Akan tetapi, BNI Sekuritas lebih selektif memberikan fasilitas margin dan besaran haircut-nya. Adapun kriteria saham yang mendapat fasilitas dilihat dari LQ45, fundamental perusahaan, likuiditas harian. Ada juga faktor lain yang dipertimbangkan oleh sekuritas.

Asal tahu saja, sebelumnya pinjaman margin diberikan secara selektif kepada saham-saham LQ45 dan memiliki track record likuiditas volatilitas yang baik di pasar. Untuk limit pinjaman margin sesuai dengan kebijakan internal dengan mempertimbangkan kecukupan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD).

Baca Juga: Ini saham-saham yang bisa ditransaksikan secara marjin dan shortsell bulan Februari

Dedi menambahkan, pengetatan ini ditujukan kepada nasabah ritel, sebab sebagian besar fasilitas margin yang diajukan ke BNI Sekuritas berasal dari nasabah ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati