KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar smartphone Indonesia mengalami penurunan selama delapan kuartal berturut-turut pada Kuartal II 2023 berdasarkan data dari International Data Corporation's (IDC). Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia mengatakan, pasar smartphone di Indonesia mengalami penurunan, meskipun secara musiman tumbuh 13,8% Quarter on Quarter (QoQ). "IDC memperkirakan pasar telah mencapai titik terendahnya dan kita akan melihat demand and supply konsumer di berbagai rentang harga menjadi stabil seiring dengan para vendor bersiap untuk meningkatkan penjualan mereka pada periode year-end holiday, meskipun smartphone shipment pada tahun 2023 akan menjadi yang terendah sejak 2018" ungkap Aurelia dalam laporan IDC "Indonesia’s Smartphone Market Declined 6.3% YoY in 2Q23". Baca Juga: Google Luncurkan Smartphone Pixel 8 dan Jam Tangan Pintar Google Watch 2 Pada segmen entry level, terdapat pertumbuhan yang membantu kenaikan satu digit year-on-year (YoY) karena sebagian besar pemain utama meningkatkan pengiriman mereka di sektor ini. Hasilnya, pangsa pasar smartphone 4G kembali naik menjadi 86% dari 82% pada kuartal sebelumnya dan smartphone 5G turun sebesar 4,3% YoY untuk pertama kalinya sejak kemunculannya pada tahun 2020. “Adopsi ponsel 5G berjalan lambat karena adanya tantangan baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Pangsa smartphone 5G masih sangat kecil dibandingkan smartphone 4G. Meskipun (saat ini) harganya (ponsel 5G) sudah lebih terjangkau, ponsel 4G seringkali memiliki spesifikasi yang jauh lebih baik dengan harga yang serupa. Hal ini karena konektivitas 5G masih terbatas pada area tertentu saja, fitur 5G juga belum cukup memberikan daya tarik bagi calon konsumen baru,” kata Vanessa Aurelia. Baca Juga: Erajaya (ERAA) Sudah Serap Capex Rp 472 Miliar Hingga Saat Ini Dalam data Indonesia’s Smartphone Market, berikut top 5 Company Shipments, Market Share, dan YoY Growth Kuartal II 2023. Di antaranya: 1. Samsung menempati tempat pertama dengan 1.9 juta shipments dan 20.8% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 3.4% Year on Year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya. 2. OPPO dengan 1.6 juta shipments dan 17.6% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 19.8% dibandingkan tahun lalu. 3. Vivo dengan 1.5 juta shipment dan 16.5% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 13.1% dibandingkan tahun lalu. 4. Xiaomi dengan 1.3 juta shipments dan 14.7% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 11.8% dibandingkan tahun lalu. 5. Transsion dengan 1.2 juta shipments dan 13.4% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 12.3% dibandingkan tahun lalu. Menurut Direktur Eksekutif ICT Institute sekaligus pengamat teknologi Heru Sutadi, penurunan pasar smartphone di Indonesia saat ini juga dipengaruhi oleh usia penggunaan smartphone yang cenderung lebih lama. Seseorang dapat menggunakan ponsel hingga 2–3 tahun kedepan. "Dulu kan itu rata-rata usia ponsel satu tahun ganti. Kalau sekarang, relatif lebih lama, bisa 2–3 tahun baru problem. Dan sekarang juga untuk perbaikan sudah mulai ada peningkatan, dealer-dealer resmi yang memang menyediakan perbaikan, gitu ya. Kalau dulu kan perbaikannya susah." ungkap Heru kepada Kontan.co.id, Kamis (5/10).
Pasar Smartphone Indonesia Alami Penurunan pada Kuartal II 2023, Ini Kata Pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar smartphone Indonesia mengalami penurunan selama delapan kuartal berturut-turut pada Kuartal II 2023 berdasarkan data dari International Data Corporation's (IDC). Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia mengatakan, pasar smartphone di Indonesia mengalami penurunan, meskipun secara musiman tumbuh 13,8% Quarter on Quarter (QoQ). "IDC memperkirakan pasar telah mencapai titik terendahnya dan kita akan melihat demand and supply konsumer di berbagai rentang harga menjadi stabil seiring dengan para vendor bersiap untuk meningkatkan penjualan mereka pada periode year-end holiday, meskipun smartphone shipment pada tahun 2023 akan menjadi yang terendah sejak 2018" ungkap Aurelia dalam laporan IDC "Indonesia’s Smartphone Market Declined 6.3% YoY in 2Q23". Baca Juga: Google Luncurkan Smartphone Pixel 8 dan Jam Tangan Pintar Google Watch 2 Pada segmen entry level, terdapat pertumbuhan yang membantu kenaikan satu digit year-on-year (YoY) karena sebagian besar pemain utama meningkatkan pengiriman mereka di sektor ini. Hasilnya, pangsa pasar smartphone 4G kembali naik menjadi 86% dari 82% pada kuartal sebelumnya dan smartphone 5G turun sebesar 4,3% YoY untuk pertama kalinya sejak kemunculannya pada tahun 2020. “Adopsi ponsel 5G berjalan lambat karena adanya tantangan baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Pangsa smartphone 5G masih sangat kecil dibandingkan smartphone 4G. Meskipun (saat ini) harganya (ponsel 5G) sudah lebih terjangkau, ponsel 4G seringkali memiliki spesifikasi yang jauh lebih baik dengan harga yang serupa. Hal ini karena konektivitas 5G masih terbatas pada area tertentu saja, fitur 5G juga belum cukup memberikan daya tarik bagi calon konsumen baru,” kata Vanessa Aurelia. Baca Juga: Erajaya (ERAA) Sudah Serap Capex Rp 472 Miliar Hingga Saat Ini Dalam data Indonesia’s Smartphone Market, berikut top 5 Company Shipments, Market Share, dan YoY Growth Kuartal II 2023. Di antaranya: 1. Samsung menempati tempat pertama dengan 1.9 juta shipments dan 20.8% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 3.4% Year on Year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya. 2. OPPO dengan 1.6 juta shipments dan 17.6% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 19.8% dibandingkan tahun lalu. 3. Vivo dengan 1.5 juta shipment dan 16.5% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 13.1% dibandingkan tahun lalu. 4. Xiaomi dengan 1.3 juta shipments dan 14.7% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 11.8% dibandingkan tahun lalu. 5. Transsion dengan 1.2 juta shipments dan 13.4% market share pada kuartal II 2023, turun sekitar 12.3% dibandingkan tahun lalu. Menurut Direktur Eksekutif ICT Institute sekaligus pengamat teknologi Heru Sutadi, penurunan pasar smartphone di Indonesia saat ini juga dipengaruhi oleh usia penggunaan smartphone yang cenderung lebih lama. Seseorang dapat menggunakan ponsel hingga 2–3 tahun kedepan. "Dulu kan itu rata-rata usia ponsel satu tahun ganti. Kalau sekarang, relatif lebih lama, bisa 2–3 tahun baru problem. Dan sekarang juga untuk perbaikan sudah mulai ada peningkatan, dealer-dealer resmi yang memang menyediakan perbaikan, gitu ya. Kalau dulu kan perbaikannya susah." ungkap Heru kepada Kontan.co.id, Kamis (5/10).