KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rendahnya porsi serapan pemerintah dalam hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) per Selasa (21/5), ditengarai karena beberapa hal. Utamanya, karena permintaan yang cenderung masih menunjukkan penurunan. Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencapai total penawaran Rp 26,20 triliun pada lelang SUN, Selasa (21/5). Tapi, pemerintah hanya menyerap Rp 10,8 triliun, lebih rendah daripada target indikatif minimal Rp 15 triliun. Analis Pasar Modal Anil Kumar mengungkapkan, permintaan lebih rendah, bahkan 2019 jadi yang terendah lantaran total permintaan hanya Rp 26,19 triliun. Faktor lainnya, karena permintaan imbal hasil dari investor semakin tinggi dan itu wajar, mengingat harga minyak tengah naik, APBN melambat dan Indonesia punya masalah defisit transaksi berjalan (CAD).
Pasar SUN masih akan tertekan hingga bulan depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rendahnya porsi serapan pemerintah dalam hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) per Selasa (21/5), ditengarai karena beberapa hal. Utamanya, karena permintaan yang cenderung masih menunjukkan penurunan. Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencapai total penawaran Rp 26,20 triliun pada lelang SUN, Selasa (21/5). Tapi, pemerintah hanya menyerap Rp 10,8 triliun, lebih rendah daripada target indikatif minimal Rp 15 triliun. Analis Pasar Modal Anil Kumar mengungkapkan, permintaan lebih rendah, bahkan 2019 jadi yang terendah lantaran total permintaan hanya Rp 26,19 triliun. Faktor lainnya, karena permintaan imbal hasil dari investor semakin tinggi dan itu wajar, mengingat harga minyak tengah naik, APBN melambat dan Indonesia punya masalah defisit transaksi berjalan (CAD).