KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar surat utang negara (SUN) masih menarik di tengah bayang-bayang konflik geopolitik global dan potensi kenaikan suku bunga Fed Funds Rate dari Federal Reserve. Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri mengatakan tekanan terhadap pasar obligasi masih dipengaruhi oleh dua faktor utama. "Pertama keputusan kenaikan suku bunga yang akan diambil oleh Bank Sentral AS (The Fed) pada FOMC Meeting tanggal 17 Maret ini, serta respons BI yang akan diumumkan pada penutupan RDG BI esok harinya, kedua adalah dampak dari tensi geopolitik Rusia-Ukraina," ujar Fayadri. Sementara, Head of Fixed Income Trimegah Asset Darma Yudha menilai ada dua hal yang menyebabkan pelemahan obligasi negara. Dua faktor ini adalah inflasi di seluruh dunia dan konflik Ukraina-Rusia sehingga menyebabkan kenaikan harga komoditas.
Pasar SUN Tertekan, Yield Obligasi Negara Masih Menarik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar surat utang negara (SUN) masih menarik di tengah bayang-bayang konflik geopolitik global dan potensi kenaikan suku bunga Fed Funds Rate dari Federal Reserve. Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri mengatakan tekanan terhadap pasar obligasi masih dipengaruhi oleh dua faktor utama. "Pertama keputusan kenaikan suku bunga yang akan diambil oleh Bank Sentral AS (The Fed) pada FOMC Meeting tanggal 17 Maret ini, serta respons BI yang akan diumumkan pada penutupan RDG BI esok harinya, kedua adalah dampak dari tensi geopolitik Rusia-Ukraina," ujar Fayadri. Sementara, Head of Fixed Income Trimegah Asset Darma Yudha menilai ada dua hal yang menyebabkan pelemahan obligasi negara. Dua faktor ini adalah inflasi di seluruh dunia dan konflik Ukraina-Rusia sehingga menyebabkan kenaikan harga komoditas.