Pasar Tak Kondusif, Rencana IPO KS Terancam Tertunda



JAKARTA. Sepertinya, rencana PT Krakatau Steel (KS) untuk melakukan initial public offering (IPO) pada tahun ini terancam tertunda. Kondisi pasar yang buruk menjadi alasan penundaan pelaksanaan perusahaan pelat merah itu.

Menurut Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil, kondisi pasar saat ini tidak memungkinkan bagi KS untuk melakukan IPO. “Jadi lebih baik pelaksanaannya ditunda saja,” jelas Sofyan, kemarin (10/9). 

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu. Said berpendapat, waktu pelaksanaan IPO memang sangat tergantung pada kondisi pasar saat ini. Pasalnya, baik buruknya suatu kondisi pasar merupakan salah satu kunci utama bagi BUMN melakukan divestasinya. “Kondisi pasar itu mengacu pada saat di mana pasar bisa memberi hasil optimal bagi pemerintah. Kalau masih buruk, ya lebih baik jangan IPO dulu," tandasnya hari ini (11/9) di Jakarta.


Said menambahkan, dasar pemikiran ini tidak hanya berlaku untuk KS. Namun juga untuk perusahaan BUMN lain yang berniat IPO, seperti PT Bank Tabungan Negara, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN IV, dan PTPN VII. "Jadi, intinya tetap kondisi pasar," tukas Said.

Apakah penundaan ini berdampak pada rencana ekspansi KS? Mengenai hal ini, Said menegaskan, pihak Kementerian Negara BUMN berharap ekspansi perseroan tidak terganggu dengan penundaan IPO. "IPO kan hanya jalan memperoleh dana dengan harga murah. Kalau gagal atau ditunda, masih ada jalan lain untuk menghimpun dana. Misalnya saja dengan mencari pinjaman." ujarnya.

Sedianya, KS berencana menggunakan dana hasil IPO untuk membangun pabrik baru plat baja di Cilegon. Jika IPO ditunda, dipastikan ekspansi yang akan dilakukan KS mengalami perubahan.

Sementara itu, manajemen PTPN III bilang, pihaknya tidak merasa keberatan jika IPO harus diundur. “Kami menyerahkan keputusan IPO kepada Kementerian Negara BUMN. Bagi kami, yang penting izin DPR dulu. Jika sudah, kami kan bisa IPO kapan saja," ujar Direktur Keuangan PTPN III Johannes Sitepu hari ini kepada KONTAN. Menurut Johannes, justru yang menjadi kendala adalah pandangan masyarakat yang keliru tentang IPO. "Masyarakat masih menganggap, IPO adalah penjualan PTPN III kepada pihak asing," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie