JAKARTA. Produsen televisi (TV) berlomba-lomba menggarap pasar TV berbodi ramping jenis liquid crystal display (LCD) dan light emitting diode (LED). Memang pasar TV dengan media kristal cair ini kini sedang laris manis. Banyak konsumen beralih dari TV tabung dengan teknologi cathode ray tube (CRT) lantaran harga TV LED dan LED makin murah. Manajer Pemasaran Senior Toshiba, Fransisca Maya, mengatakan, sekitar 80% masyarakat Indonesia masih menggunakan TV tabung.Tapi dua tahun terakhir, konsumen mulai beralih ke televisi LCD dan LED sehingga penjualannya naik 70%-80%. Tahun lalu, total pasar TV LCD-LED mencapai 1,5 juta unit. Tahun ini akan melesat menjadi 2 juta. Dari total pasar itu, porsi TV LED sekitar 20%. Sebab, TV LED lebih mahal dari pada LCD sebab berteknologi lebih canggih. Pada LED, terdapat fasilitas backlight control sehingga kualitas dan kontras gambar lebih optimal. Jika LCD menggunakan neon biasa, LED sudah memakai neon lebih kecil. Artinya, cahaya LED lebih terang dengan daya lebih kecil.Menurut Fransisca, Toshiba membidik celah dari peralihan TV tabung itu. Tahun ini, Toshiba menargetkan penjualan bisa dua kali lipat tahun lalu. Toshiba menargetkan akan mencaplok 25% pasar LCD, naik dari posisi saat ini yang baru mendekati 20%.Tak jauh beda, Eko Adhi Suyitno, Flat Panel Display Manager LG Electronics Indonesia, bercerita, di semester Ia alu, penjualan TV LCD LG melonjak 110% dari tahun lalu. Pemimpin pasar TV LCD di Indonesia ini yakin tetap bisa menjual 50.000 unit per bulan di seluruh Indonesia.Eko meramalkan persaingan TV LCD-LED tambah sengit di semester II. Alasannya, pada pertengahan semester I, produksi TV terkendala bencana alam di Jepang sehingga mengganggu pengiriman dan penjualan. "Semester II ini pasti seru, banyak brand keluarkan produk LCD karena tahu masyarakat beralih dari tv tabung," ucapnya.Produk bervariasiKonsumen makin berminat mengganti TV tabung dengan si bodi ramping lantaran harganya makin murah. Penurunan harga ini disumbang pula oleh dollar AS yang sedang murah. Contoh saja, TV tabung LG 21" dibanderol Rp 1,3 juta. Tak selisih jauh dengan harga TV LED LG 22" yang hanya Rp 1,5 juta. Melihat ceruk pasar yang semakin besar itu, para produsen makin jorjoran meluncurkan produk baru. Yang terbaru, Toshiba memasarkan Regza Junior Power TV HV10 dan Regza AL 10. Regza HV 10 ukuran 19" dijual seharga Rp 1,3 juta, sedang ukuran 24" dan 32" masing-masing Rp 1,8 juta dan Rp 2,9 juta per unit. Sementara Regza AL10 32" Rp 3,8 juta dan ukuran 40" seharga Rp 7 juta. PT Sharp Electronics ndonesia juga siap menembus pasar baru mereka di kelas menengah ke bawah. Sharp akan meluncurkan LED 24", 32", dan 40" yang harganya Rp 2 jutaan, Rp 4 jutaan, dan Rp 8 jutaan. Ketiga produk berjenis nonquatron alias berperangkat dasar itu melengkapi enam varian LED quatron sebelumnya yang bersegmen menengah ke atas. Sebelum mengeluarkan tiga LED baru, Sharp mematok penjualan saban bulan sekitar 3.000 unit. Selanjutnya, target penjualan dipatok naik dua kali lipat, sekitar 6.000 unit per bulan. "Produk LCD-LED berkontribusi sebesar 17% terhadap total penjualan merek Sharp," kata Herdiana Anita, Manajer Umum Pemasaran Sharp.Adapun LG memiliki lebih dari 50 varian televisi LCD dan LED. Harga paling murah Rp 1,5 juta untuk TV LCD 22" hingga termahal Rp 45 juta untuk yang berukuran 55". Menurut Eko yang paling laris adalah TV LED berukuran 32" yang harganya tak sampai Rp 3 juta. "LED 32" menyumbang 60% lebih total penjualan TV LCD-LED," kata Eko. Sementara produk TV LCD-LED berkontribusi 20% dari penjualan total LG. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar televisi ramping mulai tambun
JAKARTA. Produsen televisi (TV) berlomba-lomba menggarap pasar TV berbodi ramping jenis liquid crystal display (LCD) dan light emitting diode (LED). Memang pasar TV dengan media kristal cair ini kini sedang laris manis. Banyak konsumen beralih dari TV tabung dengan teknologi cathode ray tube (CRT) lantaran harga TV LED dan LED makin murah. Manajer Pemasaran Senior Toshiba, Fransisca Maya, mengatakan, sekitar 80% masyarakat Indonesia masih menggunakan TV tabung.Tapi dua tahun terakhir, konsumen mulai beralih ke televisi LCD dan LED sehingga penjualannya naik 70%-80%. Tahun lalu, total pasar TV LCD-LED mencapai 1,5 juta unit. Tahun ini akan melesat menjadi 2 juta. Dari total pasar itu, porsi TV LED sekitar 20%. Sebab, TV LED lebih mahal dari pada LCD sebab berteknologi lebih canggih. Pada LED, terdapat fasilitas backlight control sehingga kualitas dan kontras gambar lebih optimal. Jika LCD menggunakan neon biasa, LED sudah memakai neon lebih kecil. Artinya, cahaya LED lebih terang dengan daya lebih kecil.Menurut Fransisca, Toshiba membidik celah dari peralihan TV tabung itu. Tahun ini, Toshiba menargetkan penjualan bisa dua kali lipat tahun lalu. Toshiba menargetkan akan mencaplok 25% pasar LCD, naik dari posisi saat ini yang baru mendekati 20%.Tak jauh beda, Eko Adhi Suyitno, Flat Panel Display Manager LG Electronics Indonesia, bercerita, di semester Ia alu, penjualan TV LCD LG melonjak 110% dari tahun lalu. Pemimpin pasar TV LCD di Indonesia ini yakin tetap bisa menjual 50.000 unit per bulan di seluruh Indonesia.Eko meramalkan persaingan TV LCD-LED tambah sengit di semester II. Alasannya, pada pertengahan semester I, produksi TV terkendala bencana alam di Jepang sehingga mengganggu pengiriman dan penjualan. "Semester II ini pasti seru, banyak brand keluarkan produk LCD karena tahu masyarakat beralih dari tv tabung," ucapnya.Produk bervariasiKonsumen makin berminat mengganti TV tabung dengan si bodi ramping lantaran harganya makin murah. Penurunan harga ini disumbang pula oleh dollar AS yang sedang murah. Contoh saja, TV tabung LG 21" dibanderol Rp 1,3 juta. Tak selisih jauh dengan harga TV LED LG 22" yang hanya Rp 1,5 juta. Melihat ceruk pasar yang semakin besar itu, para produsen makin jorjoran meluncurkan produk baru. Yang terbaru, Toshiba memasarkan Regza Junior Power TV HV10 dan Regza AL 10. Regza HV 10 ukuran 19" dijual seharga Rp 1,3 juta, sedang ukuran 24" dan 32" masing-masing Rp 1,8 juta dan Rp 2,9 juta per unit. Sementara Regza AL10 32" Rp 3,8 juta dan ukuran 40" seharga Rp 7 juta. PT Sharp Electronics ndonesia juga siap menembus pasar baru mereka di kelas menengah ke bawah. Sharp akan meluncurkan LED 24", 32", dan 40" yang harganya Rp 2 jutaan, Rp 4 jutaan, dan Rp 8 jutaan. Ketiga produk berjenis nonquatron alias berperangkat dasar itu melengkapi enam varian LED quatron sebelumnya yang bersegmen menengah ke atas. Sebelum mengeluarkan tiga LED baru, Sharp mematok penjualan saban bulan sekitar 3.000 unit. Selanjutnya, target penjualan dipatok naik dua kali lipat, sekitar 6.000 unit per bulan. "Produk LCD-LED berkontribusi sebesar 17% terhadap total penjualan merek Sharp," kata Herdiana Anita, Manajer Umum Pemasaran Sharp.Adapun LG memiliki lebih dari 50 varian televisi LCD dan LED. Harga paling murah Rp 1,5 juta untuk TV LCD 22" hingga termahal Rp 45 juta untuk yang berukuran 55". Menurut Eko yang paling laris adalah TV LED berukuran 32" yang harganya tak sampai Rp 3 juta. "LED 32" menyumbang 60% lebih total penjualan TV LCD-LED," kata Eko. Sementara produk TV LCD-LED berkontribusi 20% dari penjualan total LG. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News