Pasar tenaga kerja Amerika belum solid



NEW YORK. Pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) belum solid. Meski tingkat pengangguran menurun, namun jumlah penyerapan tenaga kerja sangat lemah.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, tingkat pengangguran bulan Mei 2016 turun ke level 4,7% dari sebelumnya 5%. Ini merupakan level terendah sejak 2007. Di sisi lain, sepanjang Mei 2016, tercatat hanya penyerapan pekerja baru hanya 38.000 pekerja. Ini merupakan jumlah penyerapan bulanan yang terendah sejak 2010.

Bahkan, selama dua bulan berturut-turut, penyerapan tenaga kerja berada di bawah level rata-rata beberapa tahun terakhir yaitu 200.000 pekerjaan. Sekadar gambaran, pada April 2016, Paman Sam juga hanya membukukan penyerapan pekerja sekitar 123.000.


Penurunan tingkat pengangguran bukan karena alasan yang bagus. Tingkat pengangguran berkurang lebih karena orang Amerika memilih berhenti mencari pekerjaan dan keluar dari angkatan kerja di bulan Mei. Itu berarti mereka tidak dihitung dalam angkatan kerja dan menurunkan tingkat pengangguran. "Ini sebuah laporan yang cukup suram," kata Curt Long, kepala ekonom National Association of Federal Credit Unions seperti dilansir CNNMoney, Senin (6/6).

Di sisi lain, jumlah penyerapan pekerja yang rendah terjadi akibat 36.000 karyawan Verizon tidak tercatat melakukan aktivitas. Karyawan perusahaan telekomunikasi terbesar di AS itu melakukan aksi mogok selama enam pekan. Tak ayal, ini menjatuhkan jumlah pekerja yang tercatat di AS. Belum lagi, industri di Negeri Paman Sam memang hampir mencapai kelebihan pekerja, sehingga perekrutan pegawai akan melambat.  

Adapun, sektor yang tercatat masih menambah pekerja sepanjang Mei yaitu perawatan kesehatan, hotel dan pemerintah. Sedangkan, sektor konstruksi memangkas 15.000 pekerja, dan sektor manufaktur kehilangan 10.000 pekerja. Lalu, sektor pertambangan mengurangi 10.000 pekerja.

Sebelumnya, The Fed menyatakan, keputusan kenaikan suku bunga akan dilakukan jika ekonomi membaik yang tercermin terutama dari pasar tenaga kerja yang solid. Alhasil, analis menduga, laporan tenaga kerja yang lemah pada Mei lalu kemungkinan akan menahan langkah The Fed mengerek suku bunga pada Juni ini.

Sekarang investor hanya meyakini peluang 4% untuk kenaikan suku bunga pada bulan Juni. "Pelemahan di pasar tenaga kerja AS meluas pada bulan Mei," ucap Paul Ashworth, kepala ekonom AS di Capital Economics.

Editor: Dupla Kartini