KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri aset kripto terus mengalami pertumbuhan dari sisi jumlah investor kripto dan nilai transaksi dari waktu ke waktu. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, jumlah nasabah aset kripto telah mencapai 14,1 juta hingga akhir Mei 2022. Selain itu, transaksi aset kripto di Indonesia juga mengalami lonjakan luar biasa. Kala itu, pada 2020, nilai transaksi aset kripto baru sebesar Rp 64,9 triliun. Satu tahun kemudian, angkanya melonjak signifikan menjadi Rp 859,4 triliun pada 2021. Sementara selama periode Januari hingga Mei 2022, tercatat sudah mencapai Rp 192 triliun. Salah satu yang menarik dari transaksi sepanjang tahun ini adalah Tether yang menjadi aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi, yakni Rp 42,3 triliun. Kemudian, Bitcoin sebesar Rp 18,5 triliun, Ethereum sebesar Rp14,2 triliun, Dogecoin sebesar Rp 6,8 triliun, dan Terra sebesar Rp 6 triliun.
Pasar Tengah Bearish, Investor Kripto Lakal Lirik Tether (USDT)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri aset kripto terus mengalami pertumbuhan dari sisi jumlah investor kripto dan nilai transaksi dari waktu ke waktu. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, jumlah nasabah aset kripto telah mencapai 14,1 juta hingga akhir Mei 2022. Selain itu, transaksi aset kripto di Indonesia juga mengalami lonjakan luar biasa. Kala itu, pada 2020, nilai transaksi aset kripto baru sebesar Rp 64,9 triliun. Satu tahun kemudian, angkanya melonjak signifikan menjadi Rp 859,4 triliun pada 2021. Sementara selama periode Januari hingga Mei 2022, tercatat sudah mencapai Rp 192 triliun. Salah satu yang menarik dari transaksi sepanjang tahun ini adalah Tether yang menjadi aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi, yakni Rp 42,3 triliun. Kemudian, Bitcoin sebesar Rp 18,5 triliun, Ethereum sebesar Rp14,2 triliun, Dogecoin sebesar Rp 6,8 triliun, dan Terra sebesar Rp 6 triliun.