JAKARTA. Penguatan terbatas yang terjadi pada rupiah terhadap dollar AS, Senin (10/7), dipandang analis disebabkan oleh faktor teknikal. Minimnya sentimen dari dalam maupun luar negeri membuat pergerakan rupiah terhadap the greenback cenderung sideways. Di pasar spot Senin (10/7), rupiah ditutup pada angka Rp 13.398 per dollar AS. Menguat tipis 0,01% dibandingkan pada perdagangan akhir pekan lalu. Rupiah pun mengalami penguatan sebesar 0,08% ke level 13.408 per dollar AS di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Laju rupiah yang cenderung mendatar ini pun disebabkan oleh pasar yang masih menunggu kabar terbaru dari Bank Sentral AS. "Pasar cenderung menunggu pidato Gubernur The Fed sehingga mereka masih wait and see," kata Yulia Safrina, Analis Monex Investindo Futures kepada KONTAN. Di sisi lain, dirilisnya data tenaga kerja AS akhir pekan lalu dipandang Yulia masih mampu memberikan sentimen positif terhadap dollar AS. Akibatnya terjadi tarik menarik antara the greenback dan rupiah pada perdagangan hari ini. Yulia memperkirakan, kurs rupiah berpeluang melemah pada perdagangan Selasa (11/7). "Masih minimnya data ekonomi dari kedua negara membuat rupiah masih belum bisa bergerak signifikan besok," ujar Yulia. Ia pun memprediksi rupiah berada di kisaran angka Rp 13.380 - Rp 13.450 per dollar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar tunggu pidato Yellen, rupiah mendatar
JAKARTA. Penguatan terbatas yang terjadi pada rupiah terhadap dollar AS, Senin (10/7), dipandang analis disebabkan oleh faktor teknikal. Minimnya sentimen dari dalam maupun luar negeri membuat pergerakan rupiah terhadap the greenback cenderung sideways. Di pasar spot Senin (10/7), rupiah ditutup pada angka Rp 13.398 per dollar AS. Menguat tipis 0,01% dibandingkan pada perdagangan akhir pekan lalu. Rupiah pun mengalami penguatan sebesar 0,08% ke level 13.408 per dollar AS di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Laju rupiah yang cenderung mendatar ini pun disebabkan oleh pasar yang masih menunggu kabar terbaru dari Bank Sentral AS. "Pasar cenderung menunggu pidato Gubernur The Fed sehingga mereka masih wait and see," kata Yulia Safrina, Analis Monex Investindo Futures kepada KONTAN. Di sisi lain, dirilisnya data tenaga kerja AS akhir pekan lalu dipandang Yulia masih mampu memberikan sentimen positif terhadap dollar AS. Akibatnya terjadi tarik menarik antara the greenback dan rupiah pada perdagangan hari ini. Yulia memperkirakan, kurs rupiah berpeluang melemah pada perdagangan Selasa (11/7). "Masih minimnya data ekonomi dari kedua negara membuat rupiah masih belum bisa bergerak signifikan besok," ujar Yulia. Ia pun memprediksi rupiah berada di kisaran angka Rp 13.380 - Rp 13.450 per dollar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News