JAKARTA. Di tengah likuiditas yang makin ketat, perbankan tampaknya tak bisa hanya mengandalkan simpanan nasabah sebagai sumber pendanaan. Perbankan juga tidak bisa hanya mengandalkan pasar uang antar bank (PUAB) untuk memasok likuiditas. Karena itu, Bank Indonesia (BI) meminta perbankan meningkatkan transaksi pasar uang untuk memperdalam pasar uang rupiah maupun valuta asing (valas). Selama ini, pasar uang perbankan masih didominasi transaksi PUAB. Nilai transaksi harian PUAB mencapai Rp 10,7 triliun. Sebesar 55,8% dari total transaksi PUAB menggunakan tenor overnight. Gubernur BI Agus Martowardojo, mengatakan perbankan perlu meningkatkan pasar uang yang belum berkembang seperti repurchase agreement (repo), commercial paper (CP), banker's acceptence (BA), assets backed securities (ABS), medium term notes (MTN) dan floating rate notes (FRN). Pasar uang selama ini hanya berputar di PUAB, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
Pasar uang jadi alternatif likuiditas bank
JAKARTA. Di tengah likuiditas yang makin ketat, perbankan tampaknya tak bisa hanya mengandalkan simpanan nasabah sebagai sumber pendanaan. Perbankan juga tidak bisa hanya mengandalkan pasar uang antar bank (PUAB) untuk memasok likuiditas. Karena itu, Bank Indonesia (BI) meminta perbankan meningkatkan transaksi pasar uang untuk memperdalam pasar uang rupiah maupun valuta asing (valas). Selama ini, pasar uang perbankan masih didominasi transaksi PUAB. Nilai transaksi harian PUAB mencapai Rp 10,7 triliun. Sebesar 55,8% dari total transaksi PUAB menggunakan tenor overnight. Gubernur BI Agus Martowardojo, mengatakan perbankan perlu meningkatkan pasar uang yang belum berkembang seperti repurchase agreement (repo), commercial paper (CP), banker's acceptence (BA), assets backed securities (ABS), medium term notes (MTN) dan floating rate notes (FRN). Pasar uang selama ini hanya berputar di PUAB, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).