KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Februari 2018, mayoritas jenis reksadana mencatatkan kenaikan dana kelolaan. Pertumbuhan dana kelolaan tertinggi dicatatkan reksadana pasar uang yang meningkat 10,05% month on month (mom) menjadi Rp 66,17 triliun. Sementara, year to date (ytd) dana kelolaan reksadana pasar uang tumbuh 69,66%. Head of Research & Consulting Service Infovesta Utama, Edbert Suryajaya mengatakan, melesatnya dana kelolaan reksadana pasar uang menunjukkan karakteristik investor reksadana, mayoritas ingin berinvestasi dalam jangka pendek. Salah satu pemicu investor jadi lebih banyak berinvestasi pada instrumen investasi berjangka pendek adalah sentimen eksternal yang cenderung berdampak negatif bagi pasar saham maupun obligasi. "Ketika investor masuk ke pasar uang berarti ada kekhawatiran bahwa instrumen lainnya, yaitu saham dan obligasi sedang tertekan, sehingga mereka pindah ke reksadana pasar uang terlebih dahulu," kata Edbert, Kamis (15/3).
Pasar volatil, pamor reksadana pasar uang meningkat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Februari 2018, mayoritas jenis reksadana mencatatkan kenaikan dana kelolaan. Pertumbuhan dana kelolaan tertinggi dicatatkan reksadana pasar uang yang meningkat 10,05% month on month (mom) menjadi Rp 66,17 triliun. Sementara, year to date (ytd) dana kelolaan reksadana pasar uang tumbuh 69,66%. Head of Research & Consulting Service Infovesta Utama, Edbert Suryajaya mengatakan, melesatnya dana kelolaan reksadana pasar uang menunjukkan karakteristik investor reksadana, mayoritas ingin berinvestasi dalam jangka pendek. Salah satu pemicu investor jadi lebih banyak berinvestasi pada instrumen investasi berjangka pendek adalah sentimen eksternal yang cenderung berdampak negatif bagi pasar saham maupun obligasi. "Ketika investor masuk ke pasar uang berarti ada kekhawatiran bahwa instrumen lainnya, yaitu saham dan obligasi sedang tertekan, sehingga mereka pindah ke reksadana pasar uang terlebih dahulu," kata Edbert, Kamis (15/3).