Pasar volatile, investasi asuransi jiwa malah naik



JAKARTA. Total investasi perusahaan asuransi jiwa nasional sepanjang kuartal pertama 2012 mencapai Rp 207,9 triliun. Ketua Bidang Operasional dan Administrasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Eddy K.A Berutu bilang, angka tersebut tumbuh 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 162,4 triliun.

Dari data yang diberikan AAJI, instrumen investasi industri asuransi jiwa tercatat paling besar berada pada pasar efek, obligasi dan lain-lainnya. Investasi di saham misalnya, meningkat dari Rp 72,513 miliar menjadi Rp 94,453 miliar di kuartal pertama 2012. Sementara di posisi kedua adalah reksadana yang menjadi Rp 64,005 miliar dari Rp 52,168 miliar.

Menurut Eddy, meski pasar yang masih bergejolak, industri asuransi tetap menikmati hasil investasi yang maksimal di awal 2012.


Hal ini menunjukkan, dari total investasi kuartal 1 lalu sekitar 76,2% ditempatkan di instrumen pasar modal seperti saham, obligasi, SUN dan reksadana. Menurut Eddy, meski pasar yang masih bergejolak, industri asuransi tetap menikmati hasil investasi yang maksimal di awal 2012.

"Kendati pasar global masih terus bergejolak, hasil investasi di Q1 2012 tetap tumbuh signifikan malah mencapai level 596,2% yakni Rp 8,3 triliun jika dibandingkan Q1 2011 yang sebesar Rp 1,2 triliun," hitung Eddy saat konferensi pers di Jakarta, Senin (9/7).

Walau sebagian besar instrumen investasi meningkat, tapi instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) malah turun dari Rp 2,77 miliar menjadi Rp 1,89 miliar hingga Maret 2012.

Pada periode tersebut, industri asuransi jiwa mengalami peningkatan sebesar 28,7% menjadi Rp 241,9 triliun. Begitu pula cadangan teknis pada tiga bulan pertama 2012 tumbuh 19,3% menjadi Rp 189,8 triliun dari periode yang sama tahun 2011 yang sebesar Rp 159,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: