Pasar Wait And See Konflik Rusia-Ukraina, Bursa Asia Ditutup Bervariasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia pada Senin (21/2) ditutup bervariasi (mixed). Indeks Nikkei 225 terkoreksi 1,18% sementara indeks Hang Seng terkoreksi 0,65%. Strait Times Index menguat 0,22%. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,15%.  

Bervariasinya bursa saham Asia seiring sikap investor yang terus memantau perkembangan terkini dari potensi invasi militer Rusia ke Ukraina.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin secara prinsip telah sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak (summit) mengenai Ukrania menurut Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ini menawarkan potensi solusi dari salah satu krisis paling berbahaya yang dihadapi oleh Eropa dalam beberapa dekade terakhir.


Baca Juga: Ini Saham-Saham IDX Value30 yang Masih Murah

Substansi dari pertemuan puncak ini akan dibahas lebih dalam lagi oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam pertemuan mereka yang dijadwalkan pada 24 Februari mendatang. Peran apa yang akan dimainkan oleh Ukraina dalam pertemuan puncak ini juga masih belum jelas.

Dari sisi makroekonomi, bank sentral China atau People’s Bank of China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman untuk korporasi atau loan prime rate (LPR) bertenor 1 tahun di level 3,7%. Ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Suku bunga LPR bertenor 5 tahaun juga dipertahankan di level 4,6%.

Aktivitas sektor manufaktur Jepang mencatatkan ekspansi dengan laju terlemah dalam 5 bulan pada bulan Januari lalu seiring dengan terjadinya kontraksi pada produksi (output).

Baca Juga: IHSG Menembus All Time High di Atas 6.900, Pasar Saham Dibayangi Aksi Profit Taking

Sementara itu, aktivitas di sektor jasa (Services) menyusut dengan laju tercepat sejak Mei 2020. Hal ini seiring dengan melemahnya permintaan setelah Jepang mengalami lonjakan kasus penularan virus Covid-19 akibat varian Omicron.

Perhitungan awal (flash) data au Jibun Bank Japan Manufacturing PMI bulan ini turun ke level 52,9 dari perhitungan akhir (final) sebesar 55,4 di bulan Januari.

Baca Juga: IHSG Rekor di 6.902 Pada Senin (21/2), Asing Masih Mencatat Net Buy

Pada saat yang sama, perhitungan awal (flash) data au Jibun Bank Japan Services PMI jatuh ke level 42,7 dari perhitungan akhir (final) bulan lalu yang berada di level 47,6. Sehingga, perhitungan awal (flash) data au Jibun Bank Japan Composite PMI turun ke level 44,6. Ini merupakan terendah sejak Juni 2020, dari perhitungan akhir (final) di bulan Januari yang berada di level 49.9.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah dunia mencatatkan penurunan pascapengumuman rencana pertemuan puncak antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas krisis Ukrania. Harga minyak mentah juga mendapat tekanan dari prospek kesepakatan nuklir antara Iran dan dunia barat dalam dua atau tiga pekan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati