JAKARTA. Setelah pengumuman penurunan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin (bps) ke 6%, minat bertransaksi di pasar sekunder obligasi pada akhir pekan lalu, malah cenderung turun. Data Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, volume perdagangan obligasi, baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi, turun 41,3% menjadi Rp 4,4 triliun di akhir pekan lalu (11/11), dari hari sebelumnya mencapai Rp 7,5 triliun. Sementara, di periode yang sama, total frekuensi transaksi juga turun sebanyak 19,3% dari 477 transaksi menjadi 385 transaksi. Adapun, seri ORI008 yang bertenor 2,93 tahun dengan kupon 7,30% masih menjadi obligasi pemerintah yang teraktif diperdagangkan. Volume perdagangan surat utang ini mencapai Rp94 milliar, dan diperdagangkan sebanyak 50 pada Jumat lalu.
Pasar wait and see, transaksi obligasi di pasar sekunder turun
JAKARTA. Setelah pengumuman penurunan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin (bps) ke 6%, minat bertransaksi di pasar sekunder obligasi pada akhir pekan lalu, malah cenderung turun. Data Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, volume perdagangan obligasi, baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi, turun 41,3% menjadi Rp 4,4 triliun di akhir pekan lalu (11/11), dari hari sebelumnya mencapai Rp 7,5 triliun. Sementara, di periode yang sama, total frekuensi transaksi juga turun sebanyak 19,3% dari 477 transaksi menjadi 385 transaksi. Adapun, seri ORI008 yang bertenor 2,93 tahun dengan kupon 7,30% masih menjadi obligasi pemerintah yang teraktif diperdagangkan. Volume perdagangan surat utang ini mencapai Rp94 milliar, dan diperdagangkan sebanyak 50 pada Jumat lalu.