Pasar yang besar jadi celah agen umroh nakal



KONTAN.CO.ID - Kasus agen perjalanan umroh nakal seperti First Travel bukan kali ini saja. Deretan catatan calon jamaah umroh yang terpaksa gigit jari lantaran tak jadi ke tanah suci pun sudah banyak.  

Menurut pengamat kebijakan publik Agus Subagiyo, banyaknya agen umroh 'nakal' disebabkan banyak orang yang ingin umrah sehingga dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak jelas.

"Haji itu susah, pilihan lainnya adalah umrah sehingga pasarnya banyak," ujar Agus ketika dihubungi KONTAN, Jakarta pada Senin (21/8).


Agus juga menilai lemahnya sisi penanganan terhadap agen-agen nakal ini. Setiap berganti menteri, maka berganti pula aturannya. Ketika aturan sudah bagus, tiba-tiba diubah lagi menjadi jelek, lalu diubah jadi bagus dan berubah jelek lagi, begitu seterusnya.

"Ditambah masyarakat kita kurang belajar aturan pula, mudah tertipu dengan umrah murah, padahal jika dipikir, mana ada umrah murah kan?" tutur Agus.

Ia pun menjelaskan, kurangnya pengawasan pemerintah terhadap perizinan membuat agen perjalanan "nakal" ini semakin marak. Padahal, Agus menjelaskan, menjadi agen travel resmi memerlukan perizinan, tetapi karena kurang ketatnya aturan sehingga agen-agen semacam First Travel pun masih ada saja.

"Harusnya izin ini diawasi dengan ketat, mulai pembuatannya hingga pelaksanaannya, kan toh semuanya sudah diatur, tinggal menjalankan saja," saran Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto