Pasarkan mie rendah kalori, Fit Indonesia bidik segmen middle up



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mi instan kadang dianggap setara dengan nasi sebagai makanan pokok bagi sejumlah orang di Indonesia. Namun, tak jarang beredar pandangan bahwa makanan ini tinggi kalori dan tidak aman dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Oleh karena itu, PT Fit Indonesia Tama (FIT) berinovasi meluncurkan mie instan yang rendah kalori dengan mengusung merek Fit Mee. Co Founder PT FIT Jeff Budiman membeberkan, saat pertama diperkenalkan lewat kanal e-commerce, Fit Mee sudah menjangkau berbagai daerah di luar Jabodetabek.

"Tanggal 2 Mei kemarin launching di Tokopedia, bahkan ada yang order dari Batam hingga Sorong, Papua," ungkap Jeff saat konferensi pers peluncuran Fit Mee, Rabu (9/5).


Ia mengklaim permintaan di awal yang baik itu masih terus berlanjut sampai sekarang.

Sebagai gambaran, Fit Mee terbuat dari olahan serat shirataki kering, atau yang lebih dikenal menjadi konyaku. Teksturnya kenyal dan kaya serat.

Jeff mengklaim kalori satu porsi Fit Mee lebih rendah ketimbang mie instan biasa. "Kalau mie instan biasa satu porsi bisa 350-500 kalori, Fit Mee hanya berkisar 60-150 kalori," jelasnya.

Perseroan menyasar segmen middle up, dengan fokus pada individu yang baru akan memulai gaya hidup sehat.

Satu bungkus Fit Mee dibanderol Rp 15.000 dengan dua varian rasa. Saat ini produk tersedia di official store kanal Tokopedia. Jeff bilang, sebenarnya tidak menutup kemungkinan perusahaannya berjualan offline.

"Kami memang ada melakukan penawaran ke ritel modern," sebutnya. Namun untuk tahap pertama, beberapa bulan ini perusahaan fokus di online agar dapat langsung feedback dari konsumen.

Produksi Fit Mee mengandalkan pabrikan maklon di Bogor, Jawa Barat. Perusahaan mengklaim bahan baku yang dipergunakan sebagian besar dari lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini