KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat rendahnya literasi asuransi nasional dan kemajuan teknologi di berbagai sektor, startup insurtech (teknologi asuransi) PasarPolis hadir di Indonesia untuk menawarkan program asuransi bagi semua kelas masyarakat. Perusahaan ini menyediakan premi yang terjangkau dan proses klaim yang praktis dan tidak berbelit-belit. Menggunakan konsep bisnis-ke-bisnis (B2B), PasarPolis memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memberikan asuransi mikro kepada semua penduduk Indonesia. Hal itu berangkat dari masih rendahnya penetrasi layanan asuransi umum dan jiwa. Padahal, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat lebih dari 130 perusahaan asuransi di Indonesi. Ketua Dewan Asuransi Indonesia, Dadang Sukresna, menyatakan dari keseluruhan populasi, hanya 1,7% yang telah bergabung dalam program asuransi. Data lain menunjukkan bahwa dari 100 penduduk Indonesia, hanya 15 penduduk yang benar-benar memahami bagaimana proses kerja dan mekanisme lembaga asuransi.
PasarPolis tawarkan produk asuransi hingga ke petani
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat rendahnya literasi asuransi nasional dan kemajuan teknologi di berbagai sektor, startup insurtech (teknologi asuransi) PasarPolis hadir di Indonesia untuk menawarkan program asuransi bagi semua kelas masyarakat. Perusahaan ini menyediakan premi yang terjangkau dan proses klaim yang praktis dan tidak berbelit-belit. Menggunakan konsep bisnis-ke-bisnis (B2B), PasarPolis memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memberikan asuransi mikro kepada semua penduduk Indonesia. Hal itu berangkat dari masih rendahnya penetrasi layanan asuransi umum dan jiwa. Padahal, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat lebih dari 130 perusahaan asuransi di Indonesi. Ketua Dewan Asuransi Indonesia, Dadang Sukresna, menyatakan dari keseluruhan populasi, hanya 1,7% yang telah bergabung dalam program asuransi. Data lain menunjukkan bahwa dari 100 penduduk Indonesia, hanya 15 penduduk yang benar-benar memahami bagaimana proses kerja dan mekanisme lembaga asuransi.