Pasca Akuisisi oleh WeLab dan Astra, Modal Inti Bank Jasa Naik Jadi Rp 6 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) bakal memiliki modal yang lebih tebal. Sebab, PT Astra International Tbk dan WeLab telah mengucurkan dana senilai US$ 500 juta dalam mengakuisisi Bank Jasa Jakarta. 

Proses penyelesaian transaksi akuisisi ditandai dengan telah diperolehnya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya, Astra dan WeLab berencana untuk menjadikan BJJ sebagai bank digital inovatif di Indonesia.

“Nilai transaksi akuisisi BJJ mencapai US$ 500 juta, berdua dengan Astra International. Modal inti BJJ bakal menjadi sekitar Rp 6 triliun setelah transaksi ini,” ujar Founder dan Group CEO WeLab Simon Loong di Jakarta pada Kamis (13/10).


Baca Juga: WeLab dan Astra Akuisisi Bank Jasa Jakarta US$ 500 Juta, Disulap Jadi Bank Digital

Adapun per Juni 2022, modal inti BJJ baru sebesar Rp 2,1 triliun. Meningkat 32,08% secara tahunan dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,59 miliar. 

Simon menyatakan untuk saat ini tetap mempertahankan bisnis BJJ yang cukup menguntungkan. Kendati demikian, BJJ akan mulai memberikan pelayanan digital banking pada tahun depan. 

Simon berharap, peluncuran produk ini bisa dilakukan secepat mungkin guna dapat melayani sebanyak mungkin nasabah. Produk digital milik BJJ ini nantinya akan membidik segmen tech savvy young adult. 

Asal tahu saja, proses akuisisi ini dilakukan oleh Astra melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial). Sedangkan WeLab melancarkan pembelian bank ini melalui anak perusahaan WeLab Sky Limited (WeLab Sky).

Setelah penyelesaian transaksi akuisisi, Astra Financial dan WeLab Sky masing-masing memiliki saham BJJ sebesar 49,56%, dan menjadi pemegang saham mayoritas sekaligus pengendali bank. 

Baca Juga: Harga Rights Issue Bank Bisnis (BBSI) Rp 2.480 Per Saham

Sebelumnya, Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menyatakan Investasi di BJJ sejalan dengan aspirasi Astra pada pilar jasa keuangan untuk menjadi penyedia layanan jasa keuangan ritel yang terdepan di Indonesia serta mendukung perkembangan industri jasa keuangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Sedangkan Direktur Astra sekaligus Director-In-Charge Astra Financial Suparno Djasmin menyebut BJJ sebagai bank digital, melalui strategi omnichannel, akan melengkapi produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan kepada pelanggan Astra. Hasil riset menunjukkan, sekitar 77% masyarakat di Indonesia masih tergolong ke dalam kategori unbanked dan underbanked.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap BJJ dapat memenuhi kebutuhan pelanggan serta mempercepat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia,” tuturnya. 

Asal tahu saja, Astra dan WeLab sebelumnya juag telah bermitra dalam ekosistem fintech di Indonesia. Ini adalah kemitraan strategis kedua setelah pembentukan perusahaan patungan fintech lending bernama PT Astra WeLab Digital Arta (AWDA) pada tahun 2018 dengan produk MauCash.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi